Mengawali tahun 2024, UNHAS melalui Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP) didaulat menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Temu Nasional Kedua Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) seluruh Indonesia. Sebanyak 46 delegasi pengelola penjaminan mutu dari 21 PTN-BH mengikuti secara aktif kegiatan temu nasional ini yang berlangsung selama dua hari, 11-12 Januari 2024 bertempat di UNHAS Hotel and Convention, Makassar.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Ketua LPMPP UNHAS Prof. Dr. Ir. Musrizal Muin, M.Sc., yang menyambut dan mengucapkan selamat datang kepada seluruh delegasi PTN-BH yang hadir dalam pertemuan tersebut. Dirinya menuturkan, lembaga penjaminan mutu memiliki peran strategis dalam mendukung visi dan misi perguruan tinggi. Prof Musrizal mengungkapkan bahwa pertemuan yang dilakukan oleh 21 PTN-BH seluruh Indonesia ini merupakan pertemuan kedua setelah pada tahun 2023 telah dilaksanakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan. Temu nasional kedua ini bertujuan untuk menindaklanjuti hasil dari temu nasional pertama yaitu membentuk Jaringan Penjaminan Mutu (JPM) PTN-BH se-Indonesia, menyelesaikan Kerangka Acuan Kerja (KAK), dan menjaring isu-isu penting lainnya terkait penjaminan mutu yang dialami oleh pengelola penjaminan mutu PTN-BH. Menurutnya, upaya peningkatan kualitas pendidikan harus terus diimplementasikan melalui evaluasi berkelanjutan dan adaptasi terhadap perkembangan terkini. Hasil dari temu nasional kedua ini diharapkan menjadi rekomendasi ataupun solusi dalam mendorong penjaminan mutu pendidikan tinggi di Indonesia,” ungkap Prof. Musrizal.
Kegiatan temu nasional kedua penjaminan mutu PTN-BH se-Indonesia ini resmi dibuka oleh Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc.. Rektor UNHAS menyambut dengan hangat seluruh peserta temu nasional kedua penjaminan mutu PTN-BH seluruh Indonesia dan menyampaikan informasi tentang capaian UNHAS dalam mengemban dan mengimplementasikan visi dan misi UNHAS. Dalam sambutannya, Rektor UNHAS menuturkan bahwa UNHAS merupakan satu-satunya PTN-BH di Kawasan Timur Indonesia sehingga menjadikan UNHAS sebagai mitra perguruan tinggi yang menjadi penyeimbang perguruan tinggi pada Kawasan Timur dan Barat Indonesia. Menurutnya, melalui pertemuan yang menghadirkan 46 delegasi dari 21 PTN-BH akan menghasilkan ide maupun gagasan yang dapat menghasilkan kualitas pendidikan yang semakin baik ke depannya. Prof. Jamaluddin menyampaikan bahwa kehadiran seluruh PTN-BH di UNHAS dapat mendorong kerjasama dan menumbuhkan keunggulan dari masing-masing perguruan tinggi. Di akhir sambutannya, Rektor UNHAS mengatakan kegiatan ini akan disampaikan kepada Forum Rektor se-Indonesia.
Pada hari pertama Temu Nasional Kedua ini, seluruh peserta membahas mengenai kerangka acuan kerja (KAK) yang dipimpin oleh Prof. Ir. Dr.rer.nat. Poerbandono (Ketua SPM-ITB) dan menyepakati adanya perubahan nama dari Jaringan Unit Mutu (JUM) menjadi Jaringan Penjaminan Mutu (JPM) PTN-BH yang bertujuan untuk menjadi wadah ekspresi sikap bersama dalam membangun budaya mutu pendidikan tinggi dan wadah diskusi antar pengelola penjaminan mutu untuk saling bertemu, berbagi, dan saling mewakili. Dalam KAK dijelaskan bahwa JPM PTN-BH bekerja secara mandiri dan sukarela serta melakukan upaya-upaya strategis yang saling memberikan manfaat dalam membangun budaya mutu pendidikan tinggi. Dalam pengelolaannya, JPM PTN-BH dikoordinir oleh seorang koordinator dan dibantu oleh seorang sekretaris yang disepakati pada saat pertemuan berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. Adapun yang menjadi anggota JPM PTNBH terdiri dari para pengelola mutu baik di tingkat perguruan tinggi maupun organ di bawahnya.
Selanjutnya pada hari kedua sesi pertama, seluruh peserta yang merupakan pimpinan dan pengelola penjaminan mutu dari 21 PTN-BH seluruh Indonesia menyampaikan aspirasi mereka terkait isu-isu yang berkaitan dengan penjaminan mutu. Aspirasi umum yang dirangkum adalah bahwa semua perguruan tinggi di Indonesia, khususnya PTN-BH, adalah mitra penting pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang mencita-citakan tumbuhnya budaya mutu. Ketentuan dan pengaturan apa pun yang dibuat pemerintah akan berdampak pada luaran dan capaian penyelenggaraan pendidikan tinggi itu sendiri. Oleh karenanya, JPM PTN-BH berpandangan bahwa komunikasi dan saling isi antara pemerintah dan penyelenggara pendidikan tinggi akan menjadi cara terbaik untuk mendorong tumbuhnya budaya mutu itu sendiri. Secara lebih merinci, JPM PTN-BH menyorot beberapa isu teknis yang menyangkut pengakuan terhadap lembaga akreditasi internasional, implikasi perubahan-perubahan pengaturan perguruan tinggi sejak diberlakukannya Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 khususnya syarat pelulusan, keselarasan antara akreditasi, pemeringkatan, dan indikator kinerja, serta kewajiban akreditasi bagi program vokasi. Sejalan dengan itu, JPM PTN-BH akan bertindak aktif membuka komunikasi khususnya dengan lembaga akreditasi, dalam hal ini BAN-PT dan LAM serta pemerintah untuk memberikan sumbangsih pemikiran konstruktif sedemikian rupa sehingga memastikan tumbuhnya budaya mutu perguruan tinggi Indonesia yang berdaya saing.
Pada hari kedua sesi kedua merupakan sharing session terkait best practice dalam sistem penjaminan mutu di PTN-BH. Adapun para narasumber yang mengisi sesi tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah, MT (Kepala Kantor Penjaminan Mutu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember); Prof. Ir. Nilda Tri Putri, M.T., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. (Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, Universitas Andalas); Prof. Dr. Ir. Suhendrayatna, M.Eng. (Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu, Universitas Syiah Kuala); dan Dr. Siti Julaeha, M.A. (Kepala Kantor Penjaminan Mutu, Universitas Terbuka). Dalam paparannya, para narasumber menyampaikan tentang pentingnya dalam memilih lembaga akreditasi internasional berdasarkan OECD-UNESCO, urgensi dalam menjalankan amanah UNESCO agar PT memberikan perhatian kepada mahasiswa disabilitas, penyesuaian Standar SPMI terhadap kebijakan baru, dan perlunya sinkronisasi antara data PT dan PDDIKTI yang kadang tidak sesuai. Seluruh isu-isu penting terkait penjaminan mutu akan dibahas lebih lanjut pada bulan April 2024 di Temu Nasional Ketiga di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan mengundang Majelis Akreditasi BAN-PT. Selanjutnya, di akhir sesi juga telah ditentukan penyelenggara untuk Temu Nasional Keempat adalah Universitas Andalas.
Rangkaian acara Temu Nasional Kedua Penjaminan Mutu PTN-BH seluruh Indonesia juga disertai dengan welcome dinner dan tour dengan Kapal Pinisi Pusaka Indonesia dan city tour ke beberapa tempat menarik di kota Makassar seperti Center Point of Indonesia (CPI), Masjid 99 Kubah, Fort Rotterdam, dan pusat souvenir dan oleh-oleh Somba Opu.