Semarang – Sebagai kampus dengan tagline konservasi, UNNES memastikan setiap Program Studi mendukung kebijakan ini dengan menyisipkan muatan konservasi pada kurikulumnya. Fisika Hayati merupakan salah satu mata kuliah pada Program Studi Fisika yang mewadahi hal tersebut. Mata kuliah ini diberikan untuk membangun kompetensi mahasiswa dalam menguasai konsep-konsep dasar fisika serta aplikasinya untuk menjelaskan proses-proses hayati yang berlangsung pada makhluk hidup.
Sebagaimana mata kuliah yang lain, pada mata kuliah Fisika Hayati ini mahasiswa juga diajak memahami penerapan konsep fisika melalui suatu proyek. Salah satu proyek yaitu mengajak mahasiswa untuk mengenali dan menganalisis fenomena fisis melalui kegiatan pengamatan warna bunga atau daun dari beberapa vegetasi tumbuhan di sekitar kampus UNNES.
Mahasiswa menganalisa warna bunga/daun menggunakan sensor warna yang tersemat pada handphone dengan bantuan aplikasi RGB Color detector. Aplikasi tersebut dapat diunduh secara gratis di PlayStore. Data-data kuantitatif yang diperoleh kemudian dianalisa lebih lanjut oleh masing-masing mahasiwa sebagai bahan untuk didiskusikan.
Hasil analisis data pengamatan menunjukkan bahwa spektrum warna dari berbagai macam bunga/daun selalu konvergen pada suatu nilai warna tertentu. Hal ini disebabkan karena kandungan air pada bunga atau daun tersebut mengalami penurunan seiring waktu dan kondisi penyinaran.
Teknik ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi daun atau bunga dalam keadaan kelebihan atau kekurangan air sehingga dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penyiraman secara efektif. Lebih jauh, teknik ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi tanaman, apakah dalam kondisi sehat atau tidak. Dengan adanya proyek ini diharapkan menambah kepedulian mahasiswa akan kelestarian alam dimulai dari lingkungan terdekatnya.