Universitas Negeri Semarang (UNNES) menerima kunjungan delegasi dari Julius-Maximilians-Universität Würzburg, Jerman, dalam rangka memperkuat kerja sama akademik melalui program Global Teacher Education Plus (Go-TEd+) pada Rabu, (16/07). Kunjungan ini menjadi langkah UNNES dalam memperluas jejaring internasional di bidang pendidikan guru.
Kunjungan disambut secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Umum, SDM dan Keuangan, Prof. Heri Yanto, MBA, PhD., di Gedung Rektorat UNNES. Dalam sambutannya, Prof. Heri menekankan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan visi strategis UNNES sebagai universitas bereputasi dunia, pelopor kecemerlangan pendidikan yang berwawasan konservasi.
“Kami optimis kolaborasi ini akan membuka peluang program pertukaran mahasiswa dan mendukung pencapaian visi UNNES sebagai universitas bereputasi internasional. Ini adalah langkah awal yang menjanjikan,” Prof. Heriyanto.
Delegasi Würzburg terdiri atas Prof. Dr. Hans-Stefan Siller selaku Direktur Professional School of Education dan Ketua Pendidikan Matematika, serta Dr. Matthias Erhardt selaku Managing Director dari institusi yang sama. Dalam kesempatan ini, mereka memaparkan program Go-TEd+ yang didanai oleh German Academic Exchange Service (DAAD) untuk periode 2025-2029. Program ini melibatkan dua belas universitas dari dua belas negara, dan UNNES menjadi satu-satunya mitra dari Indonesia.
Setelah sesi penyambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pertemuan bersama para wakil dekan dari berbagai fakultas di lingkungan UNNES. Pertemuan ini bertujuan untuk menjajaki peluang kerja sama yang lebih luas antara UNNES dan Universität Würzburg, khususnya dalam pengembangan program-program akademik lintas bidang, kolaborasi riset, serta pertukaran mahasiswa dan dosen. Para wakil dekan menyambut antusias peluang sinergi ini dan menyampaikan sejumlah inisiatif kolaboratif yang dapat dikembangkan melalui skema konsorsium Go-TEd+.
Koordinator program Go-TEd+ dari UNNES, Dr. Adi Nur Cahyono, menjelaskan bahwa kerja sama ini berawal dari kolaborasi akademik personal antara dirinya dengan Prof. Siller dalam bidang pendidikan matematika, yang kemudian berkembang menjadi kerja sama kelembagaan antar universitas.
“Melalui Go-TEd+, tidak hanya akan dilaksanakan pertukaran mahasiswa dan dosen, tetapi juga pengembangan program akademik bersama, kolaborasi riset, publikasi bersama, hingga penjajakan program double degree antara UNNES dan Universitas Würzburg,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa keberadaan UNNES dalam konsorsium Go-TEd+ membuka peluang pendanaan internasional serta memperluas mobilitas akademik di antara dua belas negara anggota.
“UNNES diproyeksikan menjadi pemimpin jaringan Go-TEd+ di Indonesia, memperkuat peran institusi dalam jejaring akademik global,” imbuhnya.
Dalam wawancara terpisah, Prof. Siller dan Dr. Erhardt menyampaikan kesan positif terhadap UNNES dan Indonesia. Mereka mengapresiasi komitmen UNNES terhadap keberlanjutan, lingkungan kampus yang hijau, serta keramahan civitas akademika.
“Kami sangat senang UNNES menjadi bagian dari konsorsium Go-TEd+. Kolaborasi dalam pendidikan matematika sudah sangat kuat, dan kami melihat potensi besar untuk memperluas kerja sama ini ke bidang lain,” ungkap Prof. Siller
Selama berada di Indonesia, delegasi melakukan sejumlah agenda penting, di antaranya pertemuan dengan beberapa pimpinan perguruan tinggi, koordinator internasional fakultas, dan pihak-pihak terkait pendidikan guru. Delegasi juga dijadwalkan bertemu dengan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (BELMAWA) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Jakarta, serta melakukan kunjungan ke beberapa sekolah menengah dan Dinas Pendidikan di Kota Semarang.
Kunjungan ini mencerminkan komitmen berkelanjutan UNNES dalam membangun kerja sama akademik , meningkatkan mutu pendidikan guru, serta memperkuat posisi UNNES dalam pendidikan tinggi melalui jejaring internasional yang berdampak.


