Menjawab tantangan rendahnya skor matematika siswa Indonesia pada data PISA 2022 (skor 366, posisi 63 dari 81 negara), mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) menghadirkan solusi inovatif bernama Transformatech.
Capaian ini mencerminkan tantangan siswa dalam menguasai berpikir komputasional, di mana penelitian (Supiarmo & Susanti, 2021) menunjukkan siswa masih terbatas pada pengenalan pola, namun belum mencapai tahap abstraksi dan algoritmik.
Inovasi yang berhasil meraih pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Sosial dan Humaniora (RSH) dari Asosiasi MIPA LPTK Indonesia (AMLI) ini menggabungkan budaya, matematika, dan teknologi secara terukur.
Tim dari Prodi Pendidikan Matematika FMIPA ini diketuai oleh Resty Kartika Sari, bersama Maylafayza Salsabila Zen, Danella Putri Wulandari, Cahya Sari Ardiani, dan Avita Dewi Sila Wardani.
Tim dimbimbing langsung oleh Adi Satrio Ardiansyah, S.Pd., M.Pd.
Mereka mengembangkan Transformatech, sebuah website pembelajaran interaktif materi Transformasi Geometri yang diterapkan di SMP Negeri 13 Semarang. Keunikan media ini terletak pada dua pendekatan utama.
Pertama, Differentiated Learning, yang melayani siswa dengan gaya belajar visual (video), auditori (rekaman audio bergaya podcast), dan kinestetik (simulasi Scratch).
Kedua, Challenge-Based Learning (CBL). Siswa tidak hanya belajar rumus, tetapi ditantang secara berkelompok untuk mendesain motif Batik Nusantara dengan menerapkan prinsip transformasi geometri.
Proses desain ini dilakukan dengan menyusun blok-blok kode visual pada platform Scratch. Sebagai riset di bidang Sosial dan Humaniora, fokus proyek ini tidak hanya menciptakan produk, tetapi mengukur dampaknya pada manusia.
Riset ini bertujuan mengukur kelayakan media (validasi ahli), kepraktisan (persepsi guru), respons siswa (minat dan motivasi), dan keefektifan produk dalam meningkatkan kemampuan berpikir komputasional siswa secara signifikan.
Inovasi ini menunjukkan langkah nyata UNNES dalam menghasilkan calon pendidik yang adaptif dan mampu menciptakan solusi pembelajaran yang efektif, terukur, interaktif, serta berakar pada budaya lokal untuk menjawab tantangan pendidikan nasional.




