Jelajah Energi Jawa Tengah tahun 2022 merupakan kegiatan yang terselenggara atas initisiatif dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah dan IESR, kegiatan dilakukan dalam bentuk kunjungan dan liputan ke beberapa lokasi pemanfaatan energi terbarukan di Jawa Tengah Pada Senin 27 Juni 2022 sampai dengan Jum’at 1 Juli 2022. Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk Mengangkat isu transisi energi di Jawa Tengah berbasis Masyarakat, diseminasi informasi dalam hal urgensi bertransisi energi kepada masyarakat di Jawa Tengah, meningkatkan liputan dan cerita implementasi energi terbarukan di Jawa Tengah, dan implementasi nilai Pancasila dalam mencapai kedaulatan energi. Dalam rangka mendukung kegiatan Jelajah Energi Jawa Tengah tahun 2022, FT UNNES mengirimkan 1 (satu) perwakilan dosen untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Kunjungan hari pertama dilakukan di TPA jeruk legi cilacap, pada TPA tersebut dilakukan pengolahan limbah sampah (jenis apapun) kemudian dikeringkan untuk mengurangi kadar air dalam sampah. Pemanfaatan refuse-derived fuel yang dilakukan oleh PT. SBI bekerja sama dengan TPA Jeruk legi cilacap, sampah yang telah dikeringkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk produksi pengolahan semen. Pada proses tersebut komposisi bahan bakarnya adalah 77% batu bara, 7% sekam padi, dan 6% merupakan sampah yang sudah dikeringkan. Kujungan kedua pada hari pertama dilakukan di Pertamina RU IV Cilacap yang telah mengembangkan 3 (tiga) bahan bakar : green gasoline, green avtur, dan green diesel dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, selain itu Pertamina RU IV telah melakukan pemanfaatan energi terbarukan dengan mambangun PLTS berkapasitas 1.34 MW dan terpasang di lingkungan pertamina baik secara gorund mounted maupun rooftop. PLTS dengan sistem On Grid yang digunakan untuk pemakaian siang hari pada Rumah sakit dan perumahan pertamina, Penerapan PLTS di lingkungan Pertamina mampu menghemat pengeluaran tagihan listrik sebesar 100 juta per bulannya.
Kunjungan hari kedua dilakukan di PLTS yang dimanfaatkan untuk memompa air di Desa Kaliurip, kabupaten Banyumas, PLTS yang terdiri dari 144 panel surya dan mampu menghasilkan listrik sebesar 144 KW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk memompa air dari sungai dan digunakan untuk mengairi sawah seluas 20 hektare dari jam 7 pagi hingga jam 3 sore. Kunjungan berikutnya dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang berada di Desa Karangtengah, kabupaten Banyumas, PLTMH yang ada didirkan atas kerjasama KODIM Purwokerto dan PT Indonesia Power berkapasitas 15 KW dan digunakan untuk mengaliri sejumlah 40 KK. Kujungan terkahir pada hari kedua dilakukan di Biogenic Shallow Gas (BSG) yang berada di Desa Bantar, kabupaten Banjarnegara, pemanfaatan BSG dimulai sejak tahun 2020 dan digunakan untuk mengaliri kebutuhan gas sebanyak 100 Kepala keluarga (KK) dan kedepannya ditargetkan bisa mengaliri sampai dengan 400 atau 500 KK.
Kunjungan hari ketiga dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang berada di Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara/Wonosobo, PLTP Dieng yang dikelola oleh PT. Geo Dipa Energi saat ini terdapat 2 unit power plant yang beroperasi yaitu power plant 1 yang berkapasitas 60 MW dan unit Small Scale yang berkapasitas 10 MW. Kedepannya PT. Geo Dipa Energi Berencana untuk mengembangkan Dieng unit 2 dan program community development di area Dieng 1. Kunjungan berikutnya dilakukan di pemanfaatan Biogas yang terletak di Desa Samirono kabupaten Semarang, biogas yang dihasilkan mampu dimanfaatkan oleh sekitar 152 KK dari total 800 KK. Selain untuk memasak, warga juga memanfaatkan biogas untuk usaha di rumah dan warung. Produk samping biogas berupa slurry dimanfaatkan mandiri sebagai pupuk.
Kunjungan Hari keempat atau terakhir dilakukan di PLTU Tanjung Jati B yang berada di Desa Tubanan Kabupaten Jepara, PLTU Tanjung Jati B adalah PLTU yang berbahan bakar batu bara dan memiliki kapasitas sebesar 4 X 710 MW. PLTU ini memiliki kontribusi pembangkitan sebesar 10% pada kelistrikan Jawa-Bali. Limbah FABA (fly ash bottom ash) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar batu bara telah dimanfaatkan untuk berbagai macam campuran pada industri semen, paving block, dan batako. Kujungan terakhir dari keempat dilakukan di PLTS Atap yang berada di Desa Senenan Kabupaten Jepara, PLTS di desa senenan ada sejak tahun 2021 dengandukungan dari pemerintah jawa tengah sebagai upaya bantuan sosial pemulihan ekonomi hijau (green economic recovery) pasca Covid 19. PLTS yang telah terpasang di 8 UMKM memiliki total kapasistas sebesar 20 KW, hasil dari wawancara di lapangan setelah terpasanganya PLTS atap ini dapat mengurangi jumlah pembayaran tagihan listrik mencapai 50%.