Sebanyak 159 wisudawan FISIP mengikuti pembekalan bertajuk “Mimpi Jadi Manajer: Saatnya Jadi Lulusan yang Siap Bersaing Global.” Kegiatan ini menghadirkan Cicka Abna Firdaussy, Branch Manager Brain Academy Ruangguru, yang membagikan pengalaman dan prinsip kepemimpinan di era yang semakin kompleks
Dalam sesi motivasinya, Cicka menekankan pentingnya mental tangguh bagi para lulusan baru. “Apa pun pekerjaan kita, jadilah yang terbaik. Jangan hanya menjadi yang biasa,” ujarnya.
Menurutnya, proses memasuki dunia kerja tidak selalu mudah. “Sales itu harus tahan banting. Banyak yang baru sebulan bekerja lalu mengundurkan diri. Kita harus siap belajar, mengumpulkan pengalaman, dan terus memperbarui diri,”ucapnya di Gedung Aula C7 FISIP, Sekaran, Gunungpati, Semarang, Jumat 28 November 2025.
Cicka juga mengingatkan bahwa posisi manajer bukan semata dilahirkan dari jurusan tertentu. “Semua jurusan bisa menjadi manajer. Yang penting kemampuan memimpin mengelola operasional, akademik, hingga sales. Ketika angka tidak baik, kita harus bisa mengelola tim, membimbing, bukan hanya memerintah,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pemimpin masa kini menghadapi tantangan yang semakin berlapis, mulai dari disrupsi teknologi, ketidakpastian ekonomi global, hingga keberagaman generasi dalam satu tempat kerja. “Pemimpin modern harus nyaman dengan perubahan, mampu beradaptasi, dan memberi ruang bagi inovasi,” ujarnya.
Dalam materinya, Cicka memaparkan pentingnya “mimpi” sebagai kompas bagi seorang pemimpin. Mimpi, katanya, harus diterjemahkan menjadi visi, misi, lalu aksi nyata. “Pemimpin tanpa mimpi tidak akan mampu memberikan arah.”
Pada kesempatan yang sama, Fadly Husain, Wakil Dekan I FISIP UNNES, menyampaikan harapan agar lulusan dapat segera terserap di dunia kerja. Ia menyebut tiga jalur yang dapat ditempuh wisudawan: bekerja, melanjutkan studi, atau berwirausaha. “Jika dalam 12 bulan setelah lulus ada yang melanjutkan studi, termasuk ke PPG, itu juga bagian dari investasi kompetensi. Wirausaha juga jalan yang terbuka lebar,” katanya.
Fadly menambahkan bahwa fakultas terus melakukan tracer study untuk memantau dampak lulusan. “Kami mohon kerja sama alumni untuk memberi data ketika dihubungi. Ini penting bagi pengembangan program studi dan pemetaan kontribusi alumni.”
Salah satu wisudawan terbaik, Salwa Mutisa Putri, lulusan Program Studi Pendidikan IPS dengan IPK 3,88, menyampaikan rasa syukurnya. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa capaian akademik bukan akhir perjuangan. “Ini adalah modal dasar untuk berperan dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Kami sadar harus siap bersaing di ranah lokal maupun global,” ujarnya. Ia berharap alumni FISIP UNNES mampu menjadi bagian dari pembangunan peradaban yang unggul dan bernilai.
Pembekalan ini menjadi penutup rangkaian pelepasan 159 wisudawan FISIP yang mengikuti Wisuda ke-135 UNNES. Fakultas berharap para lulusan siap menghadapi dinamika dunia kerja dengan kemampuan kepemimpinan yang adaptif, berkarakter, dan berorientasi pada dampak.










