Air tidak hanya menjadi sumber kehidupan, tetapi juga penentu arah peradaban manusia sejak masa lampau. Kesadaran akan pentingnya pengelolaan air berkelanjutan menjadi dasar penyelenggaraan Symposium on Water Sustainability 2025 yang digelar di Aula C8 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri Semarang (UNNES), Rabu (22/10/2025).
Mengusung tema “Bridging Past, Present, and Future”, simposium ini menghadirkan 82 peneliti dari berbagai daerah di Indonesia dan sejumlah negara sahabat. Para peneliti akan memaparkan hasil riset mereka yang mengaitkan isu air dengan berbagai disiplin ilmu sosial, lingkungan, dan kebijakan publik.
Ketua panitia, Tsabit Azinar Ahmad, menjelaskan bahwa simposium ini terbagi dalam delapan topik utama, antara lain Women’s Engagement in Water Usage, Water and Local Wisdom, Politics of Water Resources, Water, Disaster, and Climate Change, Water Sustainability, Water Access and Social Justice, Water History, serta Water and Environmental Education.“Sesi pagi akan diisi dengan pleno bersama para pembicara kunci, sedangkan sesi siang dilanjutkan dengan presentasi paralel di setiap topik,” ujar Tsabit, Selasa (21/10/2025).
Dekan FISIP UNNES, Prof. Arif Purnomo, menuturkan bahwa simposium ini menjadi ajang silaturahmi keilmuan sekaligus ruang bagi para peneliti untuk menunjukkan kontribusi akademik terhadap capaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-6 yang menekankan ketersediaan air bersih dan sanitasi berkelanjutan.
“Melalui simposium ini, kami ingin menghadirkan dialektika keilmuan lintas disiplin. Para peneliti dapat menunjukkan bagaimana ilmu sosial, politik, dan kebijakan publik turut berperan dalam pengelolaan sumber daya air yang adil dan berkelanjutan,” ujarnya.
Pembicara dari luar FISIP yang turut hadir, yakni Jakkrit Sangkhamanee dari Chulalongkorn University, Thailand, dan Fany Wedahuditama, Executive Director Water Stewardship Indonesia (WSI). Keduanya akan berbagi pandangan tentang dinamika pengelolaan air di Asia Tenggara dalam konteks perubahan iklim dan keadilan sosial.
Buah pemikiran dari para peneliti akan diterbitkan dalam bentuk buku yang direncanakan terbit melalui penerbit internasional. Publikasi ini diharapkan menjadi kontribusi ilmiah penting dalam memperkuat kolaborasi global menuju tata kelola air yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.




