Badung, Bali — Sebanyak 211 mahasiswa semester 5 dan 9 dosen dari Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dalam mata kuliah Studi Fenomena Sosial Politik di Pemerintah Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada 15 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) yang bertujuan memberikan pemahaman langsung kepada mahasiswa mengenai dinamika pemerintahan daerah, kebijakan publik, serta praktik tata kelola sosial politik di tingkat lokal.
Rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar dan tertib, diiringi dengan antusiasme tinggi dari para mahasiswa selama proses kunjungan dan diskusi berlangsung. Mahasiswa secara aktif mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan para narasumber dari instansi pemerintah, menunjukkan semangat kritis serta rasa ingin tahu yang tinggi terhadap isu-isu sosial politik dan kebijakan publik di daerah.
Rombongan mahasiswa dan dosen melakukan kunjungan ke dua instansi utama, yakni Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung. Melalui dialog dan observasi lapangan, mahasiswa mendapatkan penjelasan mendalam tentang strategi pemerintah daerah dalam menarik investasi, mengembangkan sektor UMKM, serta menjaga keberlanjutan ekonomi berbasis kearifan lokal.
Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Badung dalam sambutannya menyampaikan bahwa penguatan kelembagaan dan pelayanan publik yang efisien merupakan bagian dari upaya mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan ke-16 tentang “Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh.”
Sementara itu, di Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung, mahasiswa mendapatkan wawasan tentang pentingnya pengembangan kewirausahaan di kalangan generasi muda. Pihak dinas menekankan bahwa mahasiswa, termasuk dari disiplin ilmu sosial dan politik, perlu memiliki jiwa wirausaha agar mampu menciptakan lapangan kerja baru dan menjadi penggerak ekonomi kreatif nasional.
“Berwirausaha bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga tentang kemandirian, inovasi, dan keberanian mengambil peran dalam pembangunan. Mahasiswa perlu melihat wirausaha sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap masyarakat dan bangsa,” ujar salah satu perwakilan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung.
Dalam sesi diskusi, sejumlah mahasiswa tampak antusias mengajukan pertanyaan seputar strategi pemerintah daerah dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, serta pelestarian nilai-nilai budaya lokal. Antusiasme tersebut menunjukkan tingginya minat mahasiswa terhadap praktik kebijakan publik yang berkeadilan dan berwawasan budaya.
Koordinator Program Studi Ilmu Politik FISIP UNNES, Dr. Martien Herna Susanti, S.Sos., M.Si., menyampaikan apresiasi atas kelancaran kegiatan dan sambutan hangat dari Pemerintah Kabupaten Badung.
“Melalui KKL ini, kami ingin mahasiswa mampu membaca realitas sosial politik secara kritis dan memahami bagaimana nilai budaya lokal dapat berjalan beriringan dengan tata kelola pemerintahan modern. Kabupaten Badung menjadi contoh menarik tentang bagaimana pembangunan ekonomi dapat tetap berpijak pada nilai-nilai kearifan lokal,” ujar Dr. Martien.
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan komitmen UNNES dalam mendukung pencapaian SDGs dan penguatan kelembagaan publik yang transparan dan inklusif.
“Kami berharap pengalaman ini tidak hanya memperluas wawasan akademik mahasiswa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya membangun institusi yang kuat, berintegritas, dan berpihak pada masyarakat,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menganalisis fenomena sosial politik secara kritis serta memahami bagaimana nilai-nilai budaya, demokrasi, kewirausahaan, dan tata kelola pemerintahan dapat bersinergi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.










