Sebagai bagian dari proses pembelajaran berbasis pengalaman, 133 Mahasiwa FISIP Unnes pada program studi pendidikan IPS dan 5 Dosen Pendamping KFS yaitu Ibu Noviani Achamd Putri untuk Kajian Antropologi, Aisya Nur Sayidatun Nisa untuk kajian ekonomi, Sanita Carolina Sasea kajian Sosiologi, Asep Ginanjar kajian geografi dan Yadi Suryafi Kajian Sejarah, melaksanakan kegiatan praktik lapangan di 5 lokasi yang berada di Daerah Istimewah Yogyakarta. Yaitu desa Wukirsari, desa Kasongan, Prambanan, tebing breksi bidang dan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk kajian Sosiologi.
Kegiatan KFS berdampak ini berlangsung selama tiga hari 13-15 Oktober 2025. Dengan mengusung tema “KFS berdampak : Explorasi Sosial budaya ekonomi dan Lingkungan masyarakat DIY untuk penguatan Profil Lulusan Pendidikan IPS”, praktik lapangan ini menjadi sarana aktualisasi ilmu yang diperoleh di ruang kelas ke dalam kehidupan nyata. Mahasiswa tidak hanya melakukan observasi, tetapi juga berinteraksi langsung dengan warga, melakukan wawancara, serta ikut serta dalam kegiatan Pelatihan seperti mewarnai wayang, Pelatihan pembuatan Keramik, pelestarian budaya lokal, dan pendampingan edukasi.
Dosen pembimbing, ibu Noviani Achmad Putri, S.Pd M.Pd menjelaskan bahwa praktik lapangan ini mendekatkan mahasiswa kepada kehidupan masyarakat yang lebih real sehingga pembelajaran yang diperoleh lebih kontekstual. “Melalui kegiatan ini, Kordinator Program studi Dr. Moh. Sholeh, M.Pd. mengharapkan bagi mahasiswa, diharapkan mahasiswa menjaga kesehatan dan keselamatan selama pelaksanaan KFS. Mahasiswa juga diharapkan mencari dan menggali pengalaman sebanyak-banyaknya karena sudah mengeluarkan biaya. Jangan sia-siakan kesempatan yang ada. Bagi prodi, melalui kegiatan ini semoga kegiatan akademik di lingkungan prodi semakin baik dan berkualitas.
Warga setempat menyambut baik kehadiran Mahasiswa saaat praktik lapangan. Bagi mereka, kegiatan ini membawa semangat baru dan menjadi ajang berbagi ilmu serta pengalaman. Menurut bapak Abi sebagi pengurus kerajinan wayang desa Wukirsari sangat mengapresiasi anak muda yang mau belajar sejarah dan budaya yamg dimana saat ini anak muda lebih senang belajar budaya asing. Kegiatan KFS ini ditutup dengan Kajian akhir di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk kajian Sosiologi yang diterima langsung di KgD. Sasana Hinggil Dwi Abad Alun-alun Kidul dengan narasumber KRT Kusumonegoro.
Kegiatan KFS Berdampak ini juga memiliki kontribusi nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui eksplorasi sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta, mahasiswa turut mendukung Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan mengintegrasikan pembelajaran kontekstual berbasis pengalaman nyata di lapangan. Selain itu, kegiatan ini juga berkontribusi pada Tujuan 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) melalui upaya pelestarian budaya lokal dan peningkatan kesadaran terhadap keberlanjutan lingkungan. Kolaborasi aktif antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat mencerminkan semangat Tujuan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) yang menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.







