Raditya Evan, siswa kelas XII MAN 1 Surakarta, Jawa Tengah, berhasil meraih juara pertama Olimpiade Sejarah Nasional (OSN) 2025. Dalam ajang yang diikuti 45 peserta dari berbagai sekolah di Indonesia ini, Raditya tampil unggul setelah melalui sejumlah tahap seleksi yang ketat.
Raditya mengatakan tidak menyangka dapat menjadi juara dalam lomba yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Sejarah FISIP ini.“Yang pertama itu pastinya senang, terus juga unexpected karena nggak nyangka bisa juara satu,” ujar Raditya dengan senyum lebar seusai pengumuman pemenang, Sabtu pekan lalu.
Ia menuturkan, soal-soal yang diberikan menuntut kemampuan analisis, bukan sekadar hafalan. “Soalnya bisa dibilang sulit tapi nggak mudah juga. Jadi lebih ke analisis sebab-akibat dan memahami konteks peristiwa sejarah,” tambahnya.
Raditya mengaku mulai mempersiapkan diri sejak dua minggu sebelum lomba. “Saya belajar sejarah setiap hari, membiasakan diri memahami alur dan logika sejarah, bukan cuma mengingat tanggal,” ujarnya.
Perjalanan menuju juara tidaklah singkat. Setelah melewati babak penyisihan pertama dan masuk 20 besar, Raditya bersama peserta lain dipanggil ke Semarang untuk mengikuti tahap kedua. Dari situ, lima peserta terbaik terpilih untuk melaju ke babak final, sebelum akhirnya ditentukan tiga besar di grand final.

Koordinator Program Studi Ilmu Sejarah , Mukhamad Shokheh, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta. “Kegiatan ini menjadi ruang belajar bersama, tempat bertumbuhnya nalar kritis, semangat kebangsaan, dan jiwa sportivitas. Jadikan sejarah bukan hanya pelajaran, tetapi juga kesadaran yang membentuk karakter dan arah masa depan bangsa,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Lomba tahunan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Pahlawan. Selain olimpiade, sejumlah lomba telah diselenggarakan, dengan puncak acara dijadwalkan berlangsung pada November mendatang.




