Dalam rangka memperingati 80 tahun Pertempuran Lima Hari di Semarang, Program Studi Ilmu Sejarah bekerja sama dengan Galeri Rumah Pohan menggelar pameran bertajuk “Ketika Api Menyala di Semarang”. Pameran menampilkan sejumlah surat kabar yang terbit menjelang dan sesudah peristiwa bersejarah tersebut.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, melalui Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang, F.X. Bambang Suranggono, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut. “Pameran ini digelar untuk memperingati 80 tahun perang di Semarang serta meningkatkan kesadaran sejarah masyarakat agar turut berpartisipasi dalam melestarikan memori kolektif kota,” ujar Bambang dalam sambutan pembukaan pameran, Kamis (9/10/2025).
Koordinator Program Studi Ilmu Sejarah UNNES, Mukhamad Shokheh, Ph.D., menjelaskan bahwa pameran ini menjadi sarana penting dalam menjaga ingatan lintas generasi. “Pameran ini merupakan bentuk penyimpanan memori masa lalu, yang menjadi jembatan relasi antara generasi tua dan muda,” tuturnya.
Pameran yang digelar di Galeri Rumah Po-Han, kawasan Kota Lama Semarang, menampilkan 18 edisi surat kabar lama. Koleksi tersebut terdiri atas 15 edisi Warta Indonesia dan 3 edisi Merdeka.

Kegiatan ini terbuka untuk masyarakat umum dan berlangsung selama delapan hari, mulai 9 hingga 17 Oktober 2025. Selain pameran, pengunjung juga dapat mengikuti berbagai agenda pendukung. Pada 13 Oktober akan diputar film karya mahasiswa Ilmu Sejarah FISIP UNNES pukul 14.00, sedangkan pada 14 Oktober digelar kelas terbuka bertema “Pertempuran Lima Hari di Semarang” oleh Mukhamad Shokheh, Ph.D.
Pameran ini diharapkan menjadi ruang refleksi bagi masyarakat untuk mengenang semangat perjuangan warga Semarang dalam mempertahankan kemerdekaan, sekaligus menghidupkan kembali minat terhadap arsip dan sumber sejarah lokal.




