Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof. S. Martono meresmikan 27 smart class atau kelas pintar yang tersebar di seluruh fakultas dan Sekolah Pascasarjana. Peresmian dilakukan secara daring dari Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang.
Salah satu lokasi smart class berada di FISIP. FISIP memiliki dua smart class dan satu collaborative smart class yang dilengkapi perangkat pembelajaran modern seperti papan pintar (smart board), delapan kamera, dan empat mikrofon. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dilakukan secara luring, synchronous, maupun jarak jauh.
Prof. Martono dalam sambutannya menekankan pentingnya pemanfaatan ruang pintar tersebut secara optimal. “Manfaatkanlah alat itu sebaik-baiknya untuk pembelajaran. Jika selama setahun ini proses pembelajaran di collaborative smart class berjalan baik, maka akan terus kita kembangkan,” ujarnya, , Selasa (7/10/2025).
Kelas pintar tersebut dirancang agar kegiatan belajar lebih interaktif. Mahasiswa dapat berpartisipasi melalui presentasi menggunakan smart board yang saling tersambung. Mikrofon yang terpasang di beberapa titik memungkinkan setiap suara terdengar jelas di seluruh ruangan, sehingga diskusi berlangsung lebih hidup dan terarah.
Kapasitas smart class di FISIP mencapai 30 peserta didik. Ruangan ini berlokasi di lantai lima Gedung C8, Sekaran, Gunungpati.
Penanggung jawab smart class FISIP, Dimas Anggoro, menyebut ruang tersebut dapat dimanfaatkan oleh seluruh program studi di fakultas. Jumlahnya terbatas, sehingga dosen yang ingin memakainya harus melakukan pemesanan terlebih dahulu,” ujar dosen Pendidikan Sejarah itu.
Menurut Dimas, collaborative smart class memungkinkan kelas dari lokasi berbeda tetap saling terhubung. Interaksi tanya jawab dapat dilakukan antar ruang, menciptakan pengalaman belajar yang imersif dan setara bagi seluruh peserta.
Prof. Martono menambahkan, seluruh smart class di UNNES kini sudah aktif dan siap digunakan untuk kegiatan perkuliahan. Ia berharap keberadaan fasilitas ini menjadi bagian dari ekosistem belajar interaktif yang mendukung sistem pembelajaran berbasis data dan teknologi. “Ke depan, jika penggunaan berjalan baik, setiap tahun kita akan menambah jumlahnya. Targetnya, 50 persen dari seluruh ruang kuliah di UNNES menjadi smart class,” katanya.
Dengan pengembangan tersebut, UNNES berharap mampu menciptakan lingkungan belajar yang modern dan kompetitif di tingkat internasional.




