Gugus Konservasi FISIP menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon. Program yang dipimpin oleh Ketua Gugus Konservasi, Rudi Salam, ini menjadi bagian dari kebijakan strategis konservasi tahun 2025.
Rudi Salam menjelaskan, Gugus Konservasi memiliki sejumlah fungsi strategis, mulai dari penyusunan rencana dan program konservasi, perumusan standar pelaksanaan konservasi nilai, karakter, seni, budaya, serta sumber daya alam dan lingkungan. Selain itu, kegiatan konservasi juga mencakup sosialisasi, publikasi program, penyediaan sarana-prasarana, penggalangan sumber daya, hingga penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.
Dalam program penanaman kali ini, disiapkan berbagai jenis tanaman, antara lain pohon Salam (50 batang), Tabebuya (50), Kawista (10), Talijiwo (50), Pulai (50), Mangga (40), Kelengkeng (40), Sawo (40), Manggis (40), dan Alpukat (40).
Total ada 370 batang pohon yang ditanam oleh para mahasiswa semester satu. Penanaman ini melibatkan partisipasi aktif mahasiswa dari sembilan program studi, dengan jumlah peserta mencapai 1.255 orang.
Mereka berasal dari Pendidikan Sejarah (90 mahasiswa), Ilmu Sejarah (92), Pendidikan Geografi (94), Geografi (210), PPKn (138), Ilmu Politik (231), Pendidikan Sosiologi Antropologi (146), Pendidikan IPS (39), dan Ilmu Komunikasi (115). Penanaman akan berlangsung di Lapangan Kelurahan Kalisegoro, Gunungpati, Semarang.
Salah satu peserta, Mohamad Ridho Ramadhani dari Prodi Ilmu Komunikasi, menyebut penanaman pohon ini sangat relevan dengan kondisi Kota Semarang yang masih menghadapi persoalan polusi udara akibat banyaknya kendaraan bermotor dan transportasi umum. “Program ini penting untuk mendukung kualitas udara dan menjaga keseimbangan lingkungan kampus maupun kota,” ujarnya.
Melalui kegiatan konservasi ini, FISIP UNNES berharap mampu memperkuat tradisi kampus konservasi yang tidak hanya berfokus pada pengajaran dan penelitian, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi keberlanjutan lingkungan.




