FH.UNNES.AC.ID – Semarang, Publikasi di jurnal ilmiah bagi sivitas akademika bukanlah hal yang baru, namun berbeda dengan mahasiswa. Di samping tidak banyak jurnal yang menerima tulisan dari mahasiswa program sarjana, kualitas tulisan mahasiswa juga kerap kali dianggap belum layak untuk bisa dipublikasikan di jurnal ilmiah. Hal tersebut dijawab oleh Komunitas Jurnal Mahasiswa Lex Scientia Law Review dengan mengadakan Workhsop Nasional Penulisan Artikel Bidang Hukum, Senin (1/3) lalu secara daring dari Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang.
Waspiah SH MH, Dosen Pendamping UKM Lex Scientia mengungkapkan bahwa saat ini publikasi ilmiah menjadi sebuah kebutuhan bersama, tidak hanya untuk dosen namun juga mahasiswa. Waspiah lebih lanjut mengungkapkan bahwa UKM Lex Scientia yang mengelola secara langsung Jurnal Mahasiswa Lex Scientia Law Review telah melakukan banyak akselarasi, salah satunya berhasil menjadi satu-satunya jurnal yang dikelola langsung oleh mahasiswa yang berhasil terakreditasi nasional (SINTA 4).
Sementara itu, Tri Sulistiyono SH MH, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FH UNNES dalam sambutannya mengatakan bahwa UKM Lex Scientia merupakan motor penggerak prestasi mahasiswa FH UNNES. “Nah, Lex Scientia ini menjadi motor prestasi mahasiswa, dan melalui penulisan artikel diharapkan publikasi mahasiswa bisa meningkat dan tentunya akan berdampak pada peningkatan kapasitas mahasiswa itu sendiri”, ujar Tri Sulistiyono SH MH.
Butuh Latihan Intensif dan Pantang Menyerah
Ridwan Arifin SH LLM, Dosen Fakultas Hukum UNNES, pembicara dalam kegiatan workshop tersebut menekankan bahwa dalam menulis yang utama adalah tidak lelah berproses, banyak latihan dan pantang menyerah. Secara khusus, Ridwan berbagai tips bagaimana menulis artikel ilmiah bidang hukum sesuai dengan standar jurnal nasional terakreditasi. “Ada beberapa elemen penting yang harus diperhatikan mahasiswa dalam menulis artikel ilmiah hukum, mulai dari struktur artikel, pemilihan judul, hingga pemilihan referensi”, ujarnya lebih jauh.
“Seringkali, mahasiswa lupa dalam beberapa hal penting, misalnya teknik pengutipan yang benar, atau bahkan cara bagaimana mengutip pasal dan putusan, sehingga jika dicek dengan mesin uji kemiripan, tingkat similarity-nya tinggi”, lengkap Ridwan.
Jurnal Mahasiswa Lex Scientia Law Review merupakan Jurnal Nasional Terakreditasi (SINTA 4) yang saat ini tengah menyiapkan proses reakreditasi menuju SINTA 2. Jurnal ini terbit tiap dua kali dalam setahun setiap Mei dan November. Jurnal ini menerima naskah bidang hukum dalam perspektif multidisiplin ilmu, baik itu naskah berbahasa Indonesia maupun Inggris bagi seluruh mahasiswa program sarjana di berbagai bidang baik di Indonesia maupun luar Indonesia. Jurnal ini menggunakan sistem open access journal system sehingga semua naskah dapat diunduh secara cuma-Cuma, serta seluruh proses dalam jurnal ini tidak dikenakan biaya apapun.