Universitas Negeri Semarang (UNNES) resmi mengumumkan hasil pemeringkatan UNNES Green School Rangking (UGSR). UGSR merupakan Pemeringkatan Sekolah Hijau tingkat Nasional terkait keberlanjutan visi, misi, dan program berbasis konservasi, serta upaya pelestarian lingkungan yang diimplementasikan di SMP/sederajat dan SMA/sederajat.
Pemeringkatan ini dibuat untuk mewujudkan dan mengimplementasikan kesadaran terhadap lingkungan pada komunitas sekolah khususnya sekolah menengah di Indonesia.
Rektor UNNES Prof Dr S Martono MSi yang diwakilkan Wakil Rektor Bidang Akademik UNNES Prof Dr Zaenuri SE MSi Akt menyampaikan pentingnya pelestarian lingkungan bagi kehidupan masyarakat telah mendorong UNNES merumuskan visi yang selaras dengan konservasi. UNNES secara tegas telah memiliki Universitas Bereputasi Dunia, Pelopor Kecemerlangan Pendidikan yang Berwawasan Konservasi.
“Karena itu, UNNES memiliki tanggung jawab moral dalam menginternalisasikan nilai-nilai konservasi di dalam tri dharma perguruan tinggi. Salah satu bentuk kepedulian UNNES dalam penerapan tri dharma perguruan tinggi adalah dengan mendorong mitra strategis kampus untuk bersama-sama berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan,” ucapnya.
“Salah satu mitra strategis UNNES untuk bersinergi dalam membumikan konservasi adalah sekolah. Hal ini disebabkan UNNES merupakan pendidikan tinggi yang fokus dalam menghasilkan ilmuwan pendidikan dan pendidik untuk jenjang sekolah dasar dan menengah. Dengan demikian, UNNES menggagas UGSR yang bermaksud mengajak pihak sekolah untuk bersama-sama menjadikan konservasi sebagai arus utama kebijakan Pendidikan,” jelas Wakil Rektor Bidang Akademik UNNES.
Kepala UPT Konservasi UNNES Prof Dr Amin Retnoningsih MSi mengatakan UNNES Green School Rangking ini bukan sekadar sebagai pemeringkatan sekolah hijau tetapi juga meningkatkan komitmen sekolah terhadap lingkungan.
“Melalui UGSR kita tidak hanya menyampaikan slogan juga melakukan aksi nyata untuk pelestarian lingkungan. Jangan lupakan untuk melindungi planet ini setelah kita melindungi diri. Melalui UGSR ini diharapkan para peserta kegiatan dapat saling menyebarkan kebaikan dan melestarikan lingkungan,” tegas Prof Amin.
Selain itu, Ka UPT Konservasi menyampaikan UGSR ini dilatarbelakangi upaya mendukung kebijakan global terkait permasalahan lingkungan melalui upaya nyata menerapkan kebijakan berwawasan konservasi.
“Kebijakan berwawasan konservasi nantinya rangka meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran tentang pelestarian, perlindungan, serta pengawetan lingkungan di sekolah menengah,” jelasnya.
Dia menambahkan, UGSR tahun ini diikuti 44 sekolah tingkat SMP/MTs/Sederajat dan SMA/MA/SMK/sederajat di Indonesia.
“Ada 6 indikator penilaian yang digunakan dalam UGSR yakni Tapak Dan Infrastruktur, Energi Dan Perubahan Iklim, Pengelolaan Sampah, Pengelolaan Air, Transportasi, Pendidikan Dan Kegiatan Pendukung,” terang Kepala UPT Konservasi UNNES.
Adapun daftar penerima penghargaan UNNES Green School Rangking yaitu:
10 Sekolah Berkelanjutan Kategori SMP/MTs-Sederajat
- SMP Negeri 2 Tengaran
- SMP Negeri 7 Kota Cirebon
- SMP Negeri 14 Pekalongan
- SMP Negeri 1 Rembang
- SMP Negeri 1 Jumo
- SMP Negeri 1 Pejawaran
- SMP Negeri 1 Limbangan
- SMP Negeri 1 Jepon
- SMP Negeri 1 Jati
- SLB Mutiara Bangsa
10 Sekolah Berkelanjutan Kategori SMA/SMK/MA-Sederajat
- SMA Negeri 1 Ajibarang
- SMA Negeri 1 Bandar
- SMK Roudlotul Mubtadiin Nalumsari
- SMA Negeri 1 Purwareja Klampok
- SMK Veteran 1 Sukoharjo
- SMA Negeri 1 Karangkobar
- SMA Negeri 4 Semarang
- SMA Negeri 1 Randublatung
- SMA Negeri 2 Blora
- SMA negeri 2 Purwokerto