Wujudkan Kampus Humanis lewat Transportasi Ramah Lingkungan

Universitas Negeri Semarang (Unnes) bertekad mewujudkan kampus yang humanis. Salah satu upayanya dengan melaksanakan kebijakan tentang transportasi ramah lingkungan (green transportation). Pada hari dan jam kerja, kendaraan bermotor tidak dibolehkan masuk ke area kampus konservasi ini.

“Jika semua warga kampus berjalan kaki atau bersepeda, akan ada saling sapa dan kekeluargaan pun semakin erat. Lain halnya jika terbiasa bermotor, tegur sapa minim dilakukan dan membuat trataban karena ngebut,” ujar Teguh Prihanto, Ketua Divisi Green Architecture & Internal Transportation Badan Pengembang Konservasi Unnes, saat Sarasehan Transportasi Hijau di kelurahan Sekaran Gunungpati Semarang, Sabtu (5/12) malam. Sarasehan dihadiri wakil warga di sekitar kampus Sekaran.

“Selain itu, kami ingin mengajarkan praktik mencintai lingkungan hidup kepada mahasiswa yang kelak menjadi pemimpin bangsa,” katanya di hadapan perangkat desa dan warga Sekaran. Hadir pula Pembantu Rektor Bidang Akademik Dr Agus Wahyudin, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Masrukhi, dan beberapa kepala biro di Unnes.

Prof Masrukhi pada kesempatan itu mengajak warga Sekaran untuk membantu kebijakan ini. “Jika Anda sekalian tindak ke kampus di hari Senin-Jumat jam 06.30-16.00, silakan berjalan kaki, bersepeda, atau naik bus yang telah disediakan. Parkir kendaraan di tempat yang telah disediakan,” ungkapnya.

Daerah Resapan

Wilayah Gunungpati, lanjut Prof Masruki, sebelum ada kampus Unnes sangat asri. Melalu berbagai upaya, Unnes ingin mengembalikan citra baik itu. “Pembangunan embung, makin banyaknya taman dan tumbuhan adalah bukti keseriusan kami,” ujarnya. “Ke depan, berbagai kebutuhan air di kampus akan diolah dari air hujan.”

Pada kesempatan itu, beberapa warga Sekaran memberikan masukan kepada pimpinan Unnes tentang kebijakan transportasi ramah lingkungan ini ini. Di antaranya tetap dibolehkan kendaraan warga yang masuk dari samping BNI jika ada acara hajatan, proyek, maupun kematian.

Menanggapi hal tersebut, Prof Masrukhi mengungkapkan, Unnes akan selalu mendengar masukan semua pihak. Hal itu karena kerja sama yang sinergis antara kampus dan warga sudah lama terjalin. “Kami akan memberikan prioritas kepada berbagai macam kegiatan warga, khususnya yang bersinggungan langsung dengan berbagai kebijakan kampus ini,” katanya.

Related Posts

20 Responses
  1. ulin niam

    saya sangat setuju dengan adanya kampus konservasi mengingat akan minimalisasi pencemaran udara,,akan tetapi, penyediaan fasiltas dan prasarana belum memadahi secara utuh,,alangkah baiknya melengkapi prasarana dan daya kemampuan masyarakat maupun mahasiswa secara menyeluruh demi terwujudnya kebijakan yang humanisasi dan harmonis
    terimakasih sudah diperkenankan untuk mengisi kolom
    salam konservasi

  2. Yusuf Imam M.

    Salam konservasi, sosialisasinya kami mohon sampai kepada mahasiswa, mgkin lewat dosen pak. biar lebih jelas. trimakasih..

  3. Saya warga sekaran gang cempaka. Baru saja diterapkan kebijakan ini volume kendaraan bermotor lewat gang depan rumah semakin meningkat dan polusi juga meningkat.
    Saya setuju dengan konservasi tetapi kenapa hanya kampus yg dikonservasi dan malah kami warga sekitar (gang cempaka) yg kena imbas kebijakan ini. Mohon ada solusi tentang efek dari kebijakan ini. Salam

  4. Teguh Prihanto

    Matur nuwun untuk segala dukungannya … bersama mendidik anak bangsa mencintai lingkungan.

    Pro Pak Tony :
    Mohon maaf sebelumnya jika program ini memberikan dampak yg kurang baik bagi lingkungan terutama area-area sekitarnya yang menjadi akses parkir tepi kampus. Melalui urun rembug sabtu malam, 5 januari 2012 telah dijelaskan pada tahap awal memang terjadi akumulasi kendaraan di titik tertentu. Namun hal ini akan kita kawal dan evaluasi dan akan diadakan rembugan antar warga dan Unnes berkaitan dengan pelaksanaan program. Secara perhitungan, memang ada kemungkinan mengingkat. Kami juga menyarakan mahasiswa FT/FIK yang tingga di sekitar Gg. Cempaka untuk jalan kaki saja ke kampus. Dan bagi yang berasal dari semarang bawah bisa parkir di GSG/FIP. Dengan ini semoga tidak menambah volume kendaraan bermotor yang melintas. Sosialisasi tetap berlanjut ..

  5. cah_mipa

    MIPA….

    Parkir Penuh…. disarankan ke MUA…
    MUA.. isine mobil kabeh…
    Akhirnya ke Parkir Barat yang Becek… telat ngampus.. huhuhu…

  6. agustine

    wah saya sudah coba naik bus dan jalan di unes asik sekali,, sepi tnang nggak ada suara kendaraan,, adanya suara-suara burung dan angin yang menggerakan pepohonan,.
    salam konservasi!
    lanjutkan

  7. Semuanya butuh proses,, saya sangat setuju dengan program ini, tapi evaluasi harus terus dilakukan, ke depan UNNES juga harus bisa bekerjasama dengan Pihak terkait agar transportasi ke Sekaran terwujud bis yang nyaman sehingga kalo transportasi umum ke Sekaran nyaman maka mahasiswa dan dosen pun akan meninggalkan kendaraan pribadi. saya yang sedang studi di Cina sangat sulit menenmukan mahasiswa pakai motor apalagi mobil karena memang transportasi mudah. maka program ini mari kita dukung. dan para pemegang kebijakan terus melakukan evaluasi, kalo ada kekurangan bukan berarti harus digagalkan akan tetapi diperbaiki demi menuju UNNES Konservasi yang Humanis dan bermartabat.

  8. mujiyono

    semuanya bagus-bagus, apakah hakikat manusia yang penuh kebinekaan akan sama perasaannya dan logika berpikirnya. maturnuwun

  9. onang

    Baik…baik semuanya diambil keputusan secara baik, benar tiap pribadi punya pikiran dan perasaan yang tentunya berbeda…..tak perlu diperbincangkan rentang perbedaan yang ada, jalani saja dengan suka…walau memang harus dipaksakan diri untuk terpaksa.

  10. aprillia

    aku masih bingung, apakah yang punya motor dan mobil itu termasuk orang yang perusak lingkungan unnes?terima kasih. Tapi saya juga memahami tujuan besar unnes.

  11. juni amanullah

    weh… TEMPAT IBADAH UNTUK PARKIR HARIAN !..
    pye jal kalau hari jumat? akan penuh parkiranya dan pasti banyak yang parkir di jalan yang dapat membuat macet.

    mohon arena parkir di tambah dan dikondisikan.

  12. akhmad solikhin

    Pak mohon maaf, untuk warga bangkok itu akses jalannya dipindah kemana ya,,pdahal selam ini yg digunkan jaln unnes. mohon ditanggapi

  13. Saya setuju dengan Mas/Pak Hasan Busri. Program harus tetap jalan, aturan main harus ditegakkan, evaluasi terus dilakukan, dengarkan aspirasi, cari solusi yang terbaik. Salam konservasi.

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy

Who we are

Our website address is: https://unnes.ac.id.

Comments

When visitors leave comments on the site we collect the data shown in the comments form, and also the visitor’s IP address and browser user agent string to help spam detection.

An anonymized string created from your email address (also called a hash) may be provided to the Gravatar service to see if you are using it. The Gravatar service privacy policy is available here: https://automattic.com/privacy/. After approval of your comment, your profile picture is visible to the public in the context of your comment.

Media

If you upload images to the website, you should avoid uploading images with embedded location data (EXIF GPS) included. Visitors to the website can download and extract any location data from images on the website.

Cookies

If you leave a comment on our site you may opt-in to saving your name, email address and website in cookies. These are for your convenience so that you do not have to fill in your details again when you leave another comment. These cookies will last for one year.

If you visit our login page, we will set a temporary cookie to determine if your browser accepts cookies. This cookie contains no personal data and is discarded when you close your browser.

When you log in, we will also set up several cookies to save your login information and your screen display choices. Login cookies last for two days, and screen options cookies last for a year. If you select “Remember Me”, your login will persist for two weeks. If you log out of your account, the login cookies will be removed.

If you edit or publish an article, an additional cookie will be saved in your browser. This cookie includes no personal data and simply indicates the post ID of the article you just edited. It expires after 1 day.

Embedded content from other websites

Articles on this site may include embedded content (e.g. videos, images, articles, etc.). Embedded content from other websites behaves in the exact same way as if the visitor has visited the other website.

These websites may collect data about you, use cookies, embed additional third-party tracking, and monitor your interaction with that embedded content, including tracking your interaction with the embedded content if you have an account and are logged in to that website.

Who we share your data with

If you request a password reset, your IP address will be included in the reset email.

How long we retain your data

If you leave a comment, the comment and its metadata are retained indefinitely. This is so we can recognize and approve any follow-up comments automatically instead of holding them in a moderation queue.

For users that register on our website (if any), we also store the personal information they provide in their user profile. All users can see, edit, or delete their personal information at any time (except they cannot change their username). Website administrators can also see and edit that information.

What rights you have over your data

If you have an account on this site, or have left comments, you can request to receive an exported file of the personal data we hold about you, including any data you have provided to us. You can also request that we erase any personal data we hold about you. This does not include any data we are obliged to keep for administrative, legal, or security purposes.

Where your data is sent

Visitor comments may be checked through an automated spam detection service.