Sebanyak 1.200 mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) menghadiri proses wisuda periode V tahun 2017, Kamis (14/12). Wisudawan tersebut terdiri dari 9 doktor, 141 magister, 1.188 sarjana, dan 17 diploma III. Satu diantaranya mahasiswa S1 jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Rekretasi (PJKR), Agung Yulianto.
Bagi sebagian orang, bela diri campuran (mix martial art) adalah olahraga keras dan berbahaya. Tetapi bagi Agung, olahraga ini justru menjadi pintu pembuka karir profesionalnya. Nama Agung mulai dikenal luas ketika pertarungannya di One Pride Mix Maertial Art yang ditayangkan TVOne.
Sebagai petarung profesional, Agung menggangap pertarungan MMA bukan semata adu kekuatan. Baginya, pertarungan adalah pertaruhan atas latihan panjangnya. “Saat di oktagon itu puncaknya, tetapi pertarungan yang jauh lebih melelahkan adalah saat harus latihan berat dengan kedisiplinan tinggi,” katanya.
Selama pertandingannya, Agung juga sempat mengalami kekalahan. “Saya mengakui kekalahan terakhir saya karena kurangnya persiapan. Saya mulai latihan September, padahal pertandingannya dilakukan November. Hanya satu bulan untuk latihan. Harusnya latihan sepanjang tahun, supaya fisik tetap prima,” tambahnya.
Pertandingan melawan pemegang sabuk juara, Arbo Fernandes menjadi salah satu yang paling mengesankan. “Saat itu kepala bagian belakang saya kena sikut. Sempat limbung, tapi saya bisa melanjutkan pertandingan sampai selesai,” katanya.
Sebagai petarung, Agung merasa akrab dengan rasa sakit akibat serangan lawan. Ia merasakanya tiap kali menerima pukulan atau tendangan. Tapi rasa sakit itu justru membuatnya semakin termotivasi untuk latihan lebih keras.
MMA sebenarnya dunia yang relatif baru bagi Agung. Ia menggeluti olahraga ekstrim itu sejak 2015. Sebelumnya, selama bertahun-tahun dia menekuni gulat. Alasan yang membuatnya banting stir ke MMA karena dia ingin keluar dari dunia nyaman dan belajar hal baru.
Untuk melatih diri, Agung bergabung dengan Perguruan Lindu Aji namun kebudian pindah ke Sasana Rambo 4294. Saat ini Agung sedang mempersiapkan diri mengikuti Porprov 2018 dan berencana mengikuti One Pride sesi berikutnya pada Februari 2018.
(Ryan, Student Staff)