Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3 UNNES) mengadakan Seminar Nasional secara daring dengan tema Peta Jalan Pengembangan Guru dan Akselerasi Pendidikan Indonesia di masa Newnormal, Rabu (15/7)
Hadir sebagai pembicara H Syaiful Huda Ketua Komisi X DPR RI, Prof Dr Fathur Rokhman MHum Rektor UNNES, Prof Dr Nunuk Suryani MPd Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Mungin Eddy Wibowo MPd Kons Ketua Majelis Professor UNNES sekaligus Pakar Pendidikan di Indonesia, dan moderator Dr Ngabiyanto Ketua LP3 UNNES.
Peta jalan pendidikan Indonesia yang masuk dalam grand desain merdeka belajar masih belum final artinya masih dibahas antara Komisi X DPR RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ucap Syaiful Huda.
Terdapat beberapa poin penting dalam pembahasan ini yaitu pertama adanya Revitalisasi LPTK yang tidak hanya fokus dalam pendidikan PPG semata tetapi utamanya adalah menjadi leading sektor dalam revitalisasi ini meliputi software maupun hardware dan UNNES masuk didalamnya. Kedua adalah pondasi dari merdeka belajar adanya reformasi guru dan kesejahteraan guru yang terjamin termasuk didalamnya guru honorer. Yang ketiga adalah untuk mencetak para guru yang berkarakter maka perlu kiranya pendidikan berkarakter bagi para mahasiswa yang diasramakan artinya fasilitas asrama menjadi sebuah kebutuhan penting dan ini telah dikomunikasikan dengan Kementerian Keuangan ucapnya.
Di akhir sambutan Syaiful Huda kembali menekankan bahwa sebagai regulator Komisi X DPR RI tetap konsen bahwa Grand Desain Merdeka Belajar diawali Transformasi Guru Besar besaran ini yang menjadi Leading Sectornya adalah seluruh LPTK di Indonesia dan UNNES termasuk didalamnya.
Terdapat istilah baru yang menarik perhatian partisipan dalam seminar adalah istilah Pelajar Pancasila yang disampaikan oleh Prof Dr Nunuk Suryani MPd. Istilah pelajar pancasila terdapat Dalam Visi Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, disebutkan bahwa untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebhinekaan global. Ke enam hal inilah yang menjadi syarat pelajar pancasila ini terimplementasi.
Hal senada juga disampaikan oleh pakar pendidikan nasional Prof Dr Mungin Eddy Wibowo MPd Kons bahwa pelajar pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Dan dapat diwujudkan dengan pengembangan potensi peserta didik melalui olahpikir, olahrasa, dan olahraga yang seimbang.
Ditambahkan oleh beliau bahwa di masa pandemi ini hal diatas tetap dapat dilakukan dengan cara mematuhi dan disiplin terhadap protokol covid 19. Empat aspek yang harus diperhatikan adalah melakukan sosialisasi protokol covid 19 dan new normal, mengantisipasi dampak new normal bagi dunia pendidikan, membangun dan melaksanakan budaya pendidikan new normal dan melakukan evaluasi dan monitoring.
Rekaman video webminar dapat dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=B1eU_W4ja_8 .h7