Sosialisasikan semua kebijakan sejelas-jelasnya agar ada pemahaman semua pemangku kewenangan, serap aspirasi masyarakat seluas-luasnya melalui monitoring, jadilah juru bicara yang kompeten dan profesional, serta warnai isu positif di semua media.
“Ini merupakan pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang wajib saya sampaikan,” kata Setiyono, Kepala Bidang Pencitraan Publik, Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud saat menjadi pembicara pada Pelatihan Bidang Kehumasan, Rabu – Jumat (20-23/6) di Hotel Garden Permata Bandung.
Menurutnya, kebijakan strategis Kemendikbud adalah pemerataan dan perluasan akses, relevansi, dan daya saing, serta good governance, akuntabilitas, dan pencitraan publik. “Isu penting yang perlu dilontarkan adalah internasionalisasi pendidikan tinggi, badan hukum pendidikan tinggi, dan keterbukaan informasi,” kata pemateri tentang kebijakan kehumasan perguruan tinggi itu.
Acara yang diikuti 50 humas perguruan tinggi di Indonesia ini, menurut Kepala Seksi Karier Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti Mery Dandian Panji dari , diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kopetensi tenaga kependidikan di perguruan tinggi. “Humas harus memiliki performance yang bagus karena merupakan citra dari institusi dan saat ini peran humas sangat penting sehingga orang-orang di dalamnya harus berkompeten. Bukan zamanya lagi humas adalah orang buangan,” katanya ketika membuka acara.
Di ujung pertemuan dan pelatihan ini, para humas perguruan tinggi negeri dan swasta, serta Kopertis mulai dari Padang, Batam, Semarang, Jombang, hingga Kupang telah menyepakati pembentukan Asosiasi Humas Perguruan Tinggi. Sejumlah nama didapuk untuk mempersiapkan asosiasi yang diharapkan menjadi wadah untuk meningkatkan kapasitas personal humas, menguatkan kelembagaan, melakukan advokasi terhadap profesi humas, dan membangun komunikasi di antara humas perguruan tinggi. Mereka antara lain Budi Mulyadi (ITB Bandung), Andri Suryandari (PENS Surabaya), Nunun (Politeknik Negeri Batam), Abdullah Rikza (Unipdu Jombang), Dian Kardijan (Universitas Siliwangi Bandung), Marce Lay (Kopertis Wilayah II), dan Sucipto Hadi Purnomo (Unnes Semarang).
Supriadi Rustad (Direktur Diktendik Ditjen Dikti) dan Dr Widodo Muktiyo (Pembantu Rektor IV UNS Surakarta) juga telah menyatakan dukungannya untuk menjadi dewan pertimbangan atau penasihat. Kesepakatan tersebut akan “divalidasi” pada pertemuan dan pelatihan serupa untuk wilayah tengah dan timur, di Makassar, medio September 2012.