Melisa Salma Darmawan, mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahun Alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini menorehkan prestasi yang sangat membanggakan. Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh mahasiswa yang akrab disapa Melisa tersebut diantaranya, menjadi mawapres, mengikuti LKTI Internasional, dan mengikuti credit transfer di Thailand.
Dalam perbincangan dengan Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum yang diuanggah di youtube, sosok yang mengidolakan Presiden Jokowi ini menyampaikan bahwa menjadi Mawapres adalah prestasi yang paling membanggakan bagi dirinya, Jum’at (14/08).
“Menjadi mawapres adalah proses yang panjang, itulah yang membuat saya bersyukur dan merasa bangga bahwa saya telah berhasil melalui tahap demi tahap hingga sampai dititik ini” jelas Melisa.
Lebih lanjut Melisa menjelaskan tentang makna dari “Mahasiswa berprestasi” bagi dirinya.
“Bagi saya, mahasiswa berprestasi tidak sebatas menjadi pemenang dalam perlombaan, namun lebih jauh lagi maknanya adalah bagaimana kita dapat bermanfaat bagi orang lain atas ilmu yang kita miliki” terangnya.
Yang paling mutakhir, Melisa mengemukakan gagasan inovatifnya tentang penggunaan “Edible Straw” dari kulit buah naga.
Buah pemikirannya tersebut didasari oleh keresahannya atas limbah sedotan plastik yang seringkali mencemari lingkunga. Maka dari itu, penemuan sedotan yang dapat dimakan ini diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Selain itu, pemanfaatan limbah kulit buah naga selain ramah lingkungan juga memiliki banyak manfaat.
Atas buah pikirannya tersebut berhasil mengantarkannya memperoleh hibah dana PKM dari Menristekdikti sebesar 8,5 juta rupiah. Selain itu, mahasiswa semester 7 ini juga telah memiliki beberapa hak cipta atas karya-karyanya.
Rektor UNNES, Prof Fathur Rokhman MHum menyampaikan bahwa gagasan yang disusulkan Melisa selain inovatif juga selaras dengan nilai konservasi UNNES.
“Penggunaan limbah kulit buah naga sebagai bahan sedotan selain inovatif juga bernilai konservasi. Kulit buah naga yang biasanya terbuang saat ini dapat diolah menjadi suatu barang yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan” tutur Prof Fathur.
Prof Fathur juga menyampaikan yang telah dilakukan oleh Melisa dapat menjadi contoh dan menambah atmosfer akademik di UNNES.
“Prestasi akademik di UNNES saat ini dapat disandingkan dengan prestasi dari universitas lain di Indonesia maupun Internasional,” ujuar Rektor UNNES.
Terakhir, Prof Fathur mendorong para mahasiswa UNNES lainnya agar saling berlomba-lomba menciptakan gagasan-gagasan cemerlang dan inovasi baru sehingga memperkuat tradisi prestasi yang ada di UNNES, pungkasnya.