Universitas Negeri Semarang (Unnes) terus berbenah diri untuk meningkatkan akreditasi institusi agar mendapat akreditasi yang terbaik. Berbagai upaya sudah dilakukan secara sungguh-sungguh, memang pada 2012 Unnes memperoleh akreditasi B.
Karena sudah usia empat tahun, maka Unnes melakukan pembentukan tim untuk segera reakreditasi di 2016 ini dengan ketua Dr Suwito Eko Pramono MPd didukung oleh beberapa profesor dan pimpinan di lingkungan Unnes untuk ikut mengawal.
Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan itu saat membuka dan memberi pengarahan pada Workshop Simulasi Penilaian Internal Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT), Senin (2/5) di Star Hotel Semarang.
Unnes sudah melakukan studi banding ke beberapa perguruan tinggi tentang akreditasi diantaranya ke Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, ITS, UI, UPI, dan UNS. Hal ini untuk masukan sebagai proses supaya pengisian borang akreditasi sehingga Unnes diharapkan memperoleh akreditasi A.
Jika terakreditasi A, ini sekaligus nanti untuk pancatan ke depan berbagai kewenangan Unnes diantaranya LP2M langsung akan mendapatkan status lembaga mandiri yang bisa melakukan pengelolaan sistem penelitian dan pengabdian masyarakat. Kemudian, juga untuk mempersiapkan diri untuk perguruan tinggi berbadan hukum dan internasionalisasi Unnes.
Sekretaris Majelis Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Prof Syafrudin menyampaikan strategi pengisian borang AIPT. Dia mohon saat mengisi borang AIPT sesuai dengan yang ditanyakan, jangan sampai mengisi borang yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan.
“Isilah dengan cermat dan teliti serta didukung dengan data. Jika tidak disertai dengan data dukung maka bisa mengurangi nilai,” kata Prof Syafrudin.
Selain itu, isian borang jangan lupa ditandatangani, sebab sudah pernah terjadi seperti ini. Kemudian siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sehingga jika reviuwer menanyakan dokumennya sudah siap tinggal menunjukkan, jelas Prof Syafrudin.