Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan International Focus Group Discussion yang mengusung tema “How Innovative Virtual Learning Applied in New Normal: Best Practices in Indonesia and Overseas”, Rabu (26/8).
FGD ini menghadirkan narasumber Nasional dan Internasional seperti Prof Dr Arif Satria SP Rektor IPB University Indonesia, MSi Prof Ojat Darojat Dip Mgt MBus PhD Rektor Universitas Terbuka Indonesia, Associate Professor Eva Heinrich Ed D PhD SFHEA Massey University University of New Zealand University, Assoc Professor Kulthida Nugultham PhD Kasetsart University Thailand , Dr Cristina Diordieva Nanyang Technological University, Singapore – Imperial College London UK, dan Assoc Prof Dr Mohamed Nor Azhari Azman Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia.
Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum dalam sambutannya mengatakan era disrupsi telah merubah aspek kehidupan tak terkecuali dunia pendidikan. Disrupsi mengubah pola konvensional menjadi digital.
“Wabah Covid-19 membuat Inovasi Pendidikan menjadi inti kebutuhan sehari-hari di era sekarang ini. Itu menjadi tantangan perguruan tinggi dalam menciptakan inovasi-inovasi untuk memudahkan setiap orang untuk mencari ilmu dimanapun dan kapanpun seperti di Era Pandemi ini,” ujar Prof Fathur.
Rektor menjelaskan, UNNES sebagai Rumah Ilmu Pengembang Peradaban terus tumbuh dan berinovasi, termasuk dalam mengembangkan pembelajaran virtual dan kegiatan akademik lainnya.
“UNNES juga merespon tantangan dengan menyempurnakan Learning Management System (LMS) UNNES saat ini Ini dikembangkan pada tahun 2009 bernama Meningkatkan Motivasi Belajar atau ILMo. Kemudian pada tahun 2012 diluncurkan menjadi ELENA. ELENA dilakukan secara sinkron dengan alat pertemuan video yang diinstal dan secara asinkron dengan fitur yang tersedia.
Lanjut Prof Fathur, ELENA terhubung dengan sistem akademik yang terintegrasi dan memfasilitasi pembelajaran virtual untuk program kuliah reguler dan juga untuk program pertukaran dosen dan mahasiswa.
“Dengan demikian, UNNES selalu melakukan Theoretical of Innovation Education untuk merespon disrupsi ini. Dalam hal ini, ELENA selalu mengembangkan kontennya agar dapat diterima dan ramah pengguna bagi mahasiswa dan dosen,” jelasnya.