Perwujudan pelayanan prima akan terealisasi dengan baik, tentu membutuhkan kerja keras dan dedikasi semua pihak, penataan arsip yang ada di Universitas Negeri Semarang (Unnes) merupakan salah satu keniscayaan yang harus segera dibenahi. Diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, perguruan tinggi menjadi Sub Direktorat Kearsipan II (dua), dituntut harus segera membentuk lembaga kearsipan tak terkecuali Unnes.
Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum pada acara Desiminasi Peraturan Pemerintah tersebut Selasa (3/9) di Rektorat Kampus Sekaran merespon positif akan segera membentuk UPT kearsipan. Acara diikuti ketua lembaga, PD2, kabag, dan kasubbag menghadirkan pembicara dari Arsip Nasional (ANRI) Jakarta Diah Tjaturini MM, dan Nur Mas Intan MAP.
Menurut Prof Fathur, mengapa penting dibentuk UPT kearsipan, beliau menceritakan kisah dibomnya Herosima dan Nagasaki di Jepang tahun 1945 justru Jepang menjadi Negara maju. Ini terjadi karena sebelum di bom, Jepang telah merancang bom yang jauh lebih dahsyat mungkin separuh dunia akan hancur. Jepang bersyukur dan sadar lebih baik tidak perang, bahaya memiliki syahwat kekuasaan, perjalanan kisah sedih nestapa saat dan pasca dibom kini dijadikan arsip Negara, dari arsip itulah tersirat nilai syukur Jepang kian maju akibat bom yang meluluh lantakkan Herosima dan Nagasaki.
Selain itu, Prof Fathur menuturkan proklamator kita “ Bung Karno adalah orang hebat luar biasa brilian daya pikirnya dengan TRISAKTI dan BERDIKARInya” kita tahu itu, karena ada arsipnya.
“ Historis Unnes dulu, kini berbeda, kepemimpinannya berganti, saat ini menjadi universitas konservasi juga ada sejarahnya, tentu harus ada arsipnya, budaya adiluhung “Guyub” senantiasa tercermin dalam budaya kerja sehari-hari, bekerjalah dengan sepenuh hati jangan setengah hati apalagi pindah ke lain hati’’, ungkapnya.
Sedangkan Drs Anwar Haryono MPd melaporkan kegiatan ini tidak lain agar peserta mendapatkan informasi, tumbuh kesadaran penerapan tentang arsip, perlunya pembinaan dan pengelolaan juga sebagai tindak lanjut kerja sama dengan ANRI. “Keberadaan arsip tentu diciptakan, kemudian dipelihara atau disimpan setelah itu lakukan pindah, serah atau musnah”. Tegasnya disela sela sebelum menutup acara desiminasi.
Sukses prof. Lanjutkan kerjasama dg ANRl
Harapannya kita bisa belajar dari peristiwa-peristiwa yang diarsipkan, dan pengambilan keputusan perlu mempelajari arsip yang ada agar tidak terperosok ke lubang yang sama. Dengan demikian, langkah kita ke depan makin baik, karena selalu belajar dan menyempurnakan…
Bismillahiroorahmanirrohim. Saya setuju jika ada UPT kearsipan di Unnes, terlebih Unnes juara I layanan prima,,model UPT sebagai sentralisasi, fakultas sebagai desentralisasi, maka lebih mudah dalam manajemennya. Perlu didukung pula arsiparis karena mengelolaan arsip dibutuhkan ilmu seperti menyimpan surat masuk dan keluar dengan kartu kendali, kartu pinjam, sistem penyimpanan arsip secara manual maupun TIK, dst..terima kasih
Saya sangat mendukung sekali pembentukan UPT kearsipan. Karena dengan sistem penataan arsip yang baik akan dapat menunjang pelayanan prima terutama dalam penyediaan data secara cepat. UPT adalah pusat atau sentralnya dan unit-unit di Unnes, fakultas, PPs sebagai desentralisasi. Manajemen penataan arsip ini supaya dapat optimal harus didukung dengan tenaga arsiparis yang handal serta sapras yang memadai. Hal lain yang tak kalah penting adalah konsistensi dalam penerapan sistem penyimpanan arsip. salam konservasi
setuju,, belajar dari histori jepang, sesuatu yg luar biasa..
Setuju. . . .
Tiap Perguruan Tinggi wajib membentuk Pusat Arsip – Arsip Perguruan Tinggi
sebagai pusat pengelolaan arsip ditingkat PT.
Layanan bisa Prima, jika pengelolaan Arsipnya Oke… ^^
Salam Arsip Undip
JASMERAH. Membangun Masa kini dengan belajar dari Masa Lalu untuk meraih kemajuan di masa depan. Bravo untuk lembaga kearsipan yang akan dibentuk.