Perguruan Tinggi Strategis Lakukan Pendidikan Antikorupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat prihatin atas masih maraknya korupsi di Indonesia. Korupsi seakan-akan tidak pernah berhenti di negeri ini, bahkan bentuk-bentuknya semakin beragam dan canggih. Bila pelakunya pada masa lalu hanyalah para orang tua di atas usia 40 tahun, saat ini banyak koruptor yang berusia muda, di bawah 40 tahun.

Hal tersebut disampaikan Ketua KPK Abraham Samad saat berbicara pada seminar nasional “Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Universitas Negeri Semarang (DPP IKA Unnes) di kampus Sekaran Gunungpati, Rabu (26/3). Selain Samad, seminar yang dibuka Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum itu menampilkan narasumber Kabareskrim Polri Komjen Polisi Drs Suhardi Alius MH dan Wakil Jaksa Agung Andi Nirwanto SH MM.

“Seharusnya masyarakat Indonesia makmur karena sumber daya alam dan ekonomi Indonesia sangat kuat. Namun sampai sekarang masih menjadi negara berkembang yang masyarakatnya belum sejahtera karena masih banyak korupsi di berbagai bidang, termasuk tiga bidang strategis, yaitu sumber daya energi, ketahanan pangan, dan ekonomi perpajakan. KPK menangani pula tiga bidang tersebut,” ujar Samad dalam seminar yang dimoderatori Prie GS itu.

Menurutnya, pada awalnya pemberantasan korupsi di Indonesia lebih menekankan pada pemberantasan korupsi. Namun di tengah upaya itu terus terjadi korupsi sehingga KPK saat ini mengintegrasikan pemberantasan (represif) dan pencegahan (preventif) secara bersamaan.

“Budaya antikorupsi harus dibudayakan pada kehidupan sehari-hari masyarakat dari usia dini. KPK melihat dunia perguruan tinggi (PT) sangat strategis dalam menyuarakan pendidikan antikorupsi pada masyarakat,” katanya.

Seminar juga menyoroti makin lunturnya budaya orang Indonesia yang semakin tidak malu akan tindakan korupsi. Kalau pada era lalu pelaku kejahatan misal koruptor akan sangat malu saat digiring aparat keamanan atau saat sidang, sekarang para koruptor kelihatan tidak ada rasa malu dan bersalah atas segala tindakan mereka yang berdampak sangat buruh bagi masyarakat Indonesia. Para koruptor santai dan banyak senyum saat keluar dari KPK, menandakan salah satu bentuk makin lunturnya budaya malu berbuat korup.

Dalam pidato pembukaannya, Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan Unnes ingin menjadi salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang menjadi pelopor bidang gerakan antikorupsi di negeri ini. Sivitas akademika yang menonjolkan konservasi ini dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi taat asas dalam administrasi maupun bidang-bidang lain dalam proses belajar mengajar. “Sejauh ini Unnes telah menjalin kerja sama dengan KPK soal pemberantasan korupsi. Salah satu prinsip kerja kami adalah taat asas. Kami akan patuh regulasi-regulasi Kerja sama dengan KPK dijalin agar kami tetap menjaga prinsip tersebut,” kata Rektor.

Related Posts

3 Responses
  1. Umi Widarsih

    Unnes Anti Korupsi, saya bersyukur bisa kuliah di Unnes kampus yang menjadi pelopor bidang pergerkan antikorupsi di Indonesia. Trima kasih Pak Rektor sudah membari pelayanan dan contoh untuk tidak korupsi. Unnes ku semakin maju…….

  2. Latif Hendro Wibowo

    thes best action, Unnes sudah menunjukan sebagai kampus ANTIKORUPSI, mulai dari ini lah saya yakin Unnes akan semakin maju dan sebagai contoh dengan kampus-kampus yang lainnya, hari ini Unnes sudah maju dari hari esok, dan hari esok Unnes pasti lebih maju dari ini hari ini.

  3. Agung Nugroho

    Semoga tindakan preventif korupsi dapat mulai dilaksanakan dengan seksama oleh seluruh anggota masyarakat Indonesia sehingga akan tertanam rasa malu bagi pihak-pihak yang akan dan telah melakukan korupsi.
    Kita juga berharap Pelaku tindakan korupsi diberikan ganjaran yang akan membuat mereka dan “calon” pelaku lainya takut dan jera, bukan tersenyum lebar karena walaupun dihukum 10 tahun tetapi dia toh akan bebas pada waktunya telah berhasil mendapatkan sejumlah uang yang tak akan habis dipakai beberapa keturunanya. Go Indonesia Bisa!

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy

Who we are

Our website address is: https://unnes.ac.id.

Comments

When visitors leave comments on the site we collect the data shown in the comments form, and also the visitor’s IP address and browser user agent string to help spam detection.

An anonymized string created from your email address (also called a hash) may be provided to the Gravatar service to see if you are using it. The Gravatar service privacy policy is available here: https://automattic.com/privacy/. After approval of your comment, your profile picture is visible to the public in the context of your comment.

Media

If you upload images to the website, you should avoid uploading images with embedded location data (EXIF GPS) included. Visitors to the website can download and extract any location data from images on the website.

Cookies

If you leave a comment on our site you may opt-in to saving your name, email address and website in cookies. These are for your convenience so that you do not have to fill in your details again when you leave another comment. These cookies will last for one year.

If you visit our login page, we will set a temporary cookie to determine if your browser accepts cookies. This cookie contains no personal data and is discarded when you close your browser.

When you log in, we will also set up several cookies to save your login information and your screen display choices. Login cookies last for two days, and screen options cookies last for a year. If you select “Remember Me”, your login will persist for two weeks. If you log out of your account, the login cookies will be removed.

If you edit or publish an article, an additional cookie will be saved in your browser. This cookie includes no personal data and simply indicates the post ID of the article you just edited. It expires after 1 day.

Embedded content from other websites

Articles on this site may include embedded content (e.g. videos, images, articles, etc.). Embedded content from other websites behaves in the exact same way as if the visitor has visited the other website.

These websites may collect data about you, use cookies, embed additional third-party tracking, and monitor your interaction with that embedded content, including tracking your interaction with the embedded content if you have an account and are logged in to that website.

Who we share your data with

If you request a password reset, your IP address will be included in the reset email.

How long we retain your data

If you leave a comment, the comment and its metadata are retained indefinitely. This is so we can recognize and approve any follow-up comments automatically instead of holding them in a moderation queue.

For users that register on our website (if any), we also store the personal information they provide in their user profile. All users can see, edit, or delete their personal information at any time (except they cannot change their username). Website administrators can also see and edit that information.

What rights you have over your data

If you have an account on this site, or have left comments, you can request to receive an exported file of the personal data we hold about you, including any data you have provided to us. You can also request that we erase any personal data we hold about you. This does not include any data we are obliged to keep for administrative, legal, or security purposes.

Where your data is sent

Visitor comments may be checked through an automated spam detection service.