Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali mengukuhkan enam profesor baru pada Rabu (18/10/) di Auditorium Prof. Wuryanto UNNES. Mereka adalah para ilmuwan yang karya dan hasil inovasinya telah diakui secara nasional dan internasional.
Keenam profesor tersebut adalah Prof. Dr. Dr. Wardono, M.Si. (FMIPA), Prof. Dr. Sugianto, M.Si. (FMIPA), Prof. Dr. Harry Pramono, M.Si. (FIK), Prof. Dr. Lisdiana, M.Si. (FMIPA), Prof. Dr. Hari Bakti Mardikantoro, M.Hum. (FBS), dan Prof. Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si. (FISIP). Dengan bertambahnya enam profesor tersebut, UNNES genap memiliki 124 profesor dari berbagai bidang.
Rektor UNNES, Prof. Dr. S Martono, M.Si., bangga atas bertambahnya guru besar di kampus berwawasan konservasi itu. “Ini adalah bagian dari komitmen UNNES dalam mengakselerasi kualitas pendidikan tinggi,” ungkap S Martono.
Para profesor diharapkan terus mengukuhkan kepakarannya. Menurutnya, kepakaran ilmuwan memiliki dua elemen yaitu elemen kompetensi dan pengakuan publik.
Kompetensi berkaitan dengan pengetahuan dan keahlian khusus yang dimiliki seseorang dalam bidang pekerjaan atau keilmuan tertentu. Adapun pengakuan publik berkaitan dengan keberterimaan atas keahlian yang dimiliki tersebut.
“Dua dimensi tersebut tidak bisa saling terpisah satu sama lain. Oleh karena itu, selain terus meningkatkan kompetensi, kita juga terus mengokohkan publik melalui karya-karya yang bermanfaat dan berdampak bagi masyarakat,” katanya.
Enam profesor yang dikukuhkan UNNES memiliki latar belakang kelimuan yang beragam.
Prof. Wardono merupakan pakar pembelajaran matematika yang telah diakui luas. Ia terus terus berinovasi agar membuat matematika menjadi asyik, mudah, menyenangkan, namun tetap bermakna. Kepakaran ini diakui luas sehingga ia sering diundang dalam workshop dan pelatihan guru. Ia juga produktif menulis puluhan artikel di jurnal bereputasi.
Prof. Dr. Sugianto, M.Si. dikenal sebagai sosok peneliti yang kritis dan produktif. Puluhan penelitian berhasil ia publikasikan. Dalam penelitiannya, Prof. Sugianto berfokus pada fabrikasi atau sintesis material semikonduktor wide bandgap berbasis gallium nitrida dan zinc oksida, mempelajari sifat-sifatnya, dan menyimpulkan potensi aplikasinya.
Prof. Dr. Harry Pramono merupakan ahli pendidikan jasmani. Ia menginisiasi pembelajaran berbasis case method dan problem based learning yang terbukti efektif dalam pengembangan pemikiran kritis, analitis, dan sesuai dengan kondisi di masyarakat. Namanya juga dikenal luas, antara lain dipercaya sebagai Ketua Forum Dekan Bidang Olahraga se-Indonesia (2012-2015), dan Ketua Ikatan Sarjana Olahraga se-Jawa Tengah (2011-2015).
Prof. Dr. Lisdiana, M.Si. merupakan ahli ilmu anatomi dan fisiologi yang fokus mempelajari addict recovery. Salah satu inovasinya adalah menemukan pemanfaatan kandungan vitamin C dan antioksidan pada kulit rambutan sebagai agen pengeliminir kerusakan organ akibat nikotin, khususnya paparan asap rokok dan vape. Ia berharap temuannya dapat membantu me-recovery kerusakan organ pada para pecandu.
Prof. Dr. Hari Bakti Mardikantoro merupakan profesor ilmu sosiolinguistik. Sebagai ahli bahasa ia tertarik mempelajari permasalahan kebahasaan di Indonesia yang unik dengan latar belakang penuturnya yang multilingual dan multikultural. Menurutnya, bahasa memiliki peran penting karena merepresentasikan kekayaan budaya sekaligus jadi alat pemersatu bangsa.
Prof. Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto adalah ahli penginderaan jauh ini memberikan sumbangsih karya berbagai buku dan artikel jurnal nasional dan internasional. Produk inovasinya, Stereoskup Cermin Geolab STK RPK-018 dengan 30 kali perbesaran, telah memperoleh hak paten sederhana. Ia menaruh perhatian khusus pada kajian geografi lingkungan dalam penanganan mangrove di Indonesia