Tulis Kamus Arab-Turki, Gadis Turki Jadi Salah Satu Wisudawan Terbaik Unnes

Pilihan Esma Akin (24) untuk belajar bahasa Arab di Universitas Negeri Semarang (Unnes) berbuah manis. Gadis asal Ayden, Turki, ini  merasa menemukan dua hal yang dicarinya: lingkungan yang religius dan dosen hebat. Dia berhasil lulus S1 dalam waktu 7 semester dengan melahirkan kamus Arab-Turki.

Keinginan untuk kuliah di Indonesia pertama kali muncul saat ia masih belajar di Madrasah Aliyah (MA) di Ayden. Ia dan keluarganya sepakat agar kuliah di negara yang religius. Pilihannya jatuh kepada Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Alasan itu pula yang membuatnya tak memilih Eropa. Adapun negara-negara Arab tak ia pilih karena adanya potensi konflik politik.

Setelah memilih Indonesia, ia kemudian memilih Semarang.  Esma memilih kota ini karena relatif lebih nyaman, bebas macet. Setelah bertanya kepada teman-temannya, ia memilih Unnes. Terlebih, sejumlah mahasiswa Turki juga pernah kuliah yang dikenal sebagai Universitas Berwawasan Konservasi ini.

Dari Mus ke Ayden

Esma lahir di Kota Mus, kota di wilayah timur Turki. Saat anak-anak keluarganya pindah ke Ayden, kota di wilayah barat. Keluarganya adalah Muslim yang sangat taat. Ayahnya, Aydin Anadolu, yang bekerja sebagai mandor distributor bahan bangunan, selalu berpesan agar ia mempelajari Islam dengan serius. Nasihat itulah yang membuatnya memilih Indonesia sebagai tempat kuliah.

Sejak remaja ia sudah mantap ingin menjadi guru bahasa Arab. “Saya seorang Muslim, saya ingin mempelajari Al-Quran dengan baik. Ingin mempelajari isinya, ingin mengamalkannya. Karena itulah saya harus belajar bahasa Arab,” katanya, Senin (27/2). “Saya juga ingin jadi guru. Guru itu keren. Kalau jadi guru saya bisa bekerja, bisa jadi ibu, bisa jadi apa saja,” kata gadis kelahiran Januari 1992 ini.

Lantaran belum pernah ke Indonesia, pilihan Esma ke Indonesia sebenarnya sempat dikhawatirkan teman-temannya. Tetapi  sejak menginjakkan kaki di Indonesia, kekhawatiran teman-temannya tak terbukti. Terlebih, ia menemukan lingkungan religius seperti yang dicarinya.

“Selama kuliah saya tinggal di asrama. Semua teman-teman saya salat berjamaah. Setelah itu mereka juga ngaji. Saya meniru itu. Kalau setelah salat saya ngaji, menghapal Al-Quran sedikit demi sedikit. Ini membuat saya semakin taat kepada Islam. Di tempat saya, hal-hal seperti itu  belum tentu ada,” katanya. Ia juga merasa dimudahkan karena banyak makanan lezat yang halal.

Selain lingkungan religius, Esma juga senang karena bertemu dengan dosen-dosen hebat. Sebagian dosennya adalah lulusan Mesir yang menurutnya sangat baik dalam mengajar bahasa Arab. Mereka juga membimbing Esma dengan tekun.

Kamus Arab-Turki

Dosennya pula yang menyarankan Esma untuk mengembangkan kamus Arab-Turki. Ide penulisan kamus itu berasal dari Esma karena datang ke Indonesia tanpa kamus. Di negaranya sudah ada kamus, tetapi sangat tebal. Kamus itu sulit untuk dibawa ke mana-mana. Kalau yang tipis, lazimnya hanya kamus tematik.

Esma menulis kamus itu selama lima bulan. Ia mendata kata-kata dari bahasa Arab untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Turki. Yang membuat kamusnya berbeda, Esma juga menyertakan contoh kalimat. “Kalau ada contohnya, orang bisa lebih paham cara memakai kosa kata itu,” katanya.

Esma akan membawa pulang kamus yang disusunnya. Setelah bekerja jadi guru kelak, ia akan menggunakannya sebagai bahan ajar. “Akan saya kembangkan jadi dua kali lipat. Kalau yang sekarang dari 25 bidang. Saya ingin kembangkan jadi 50 bidang,” kata anak kedua dari empat bersaudara ini.

Setelah belajar selama tujuh semester, Esma akan diwisuda pada Selasa (7/2). Menurutnya, wisuda itu akan jadi momen yang menyenangkan sekaligus menyedihkan baginya. Menyenangkan karena studinya selesai sangat cepat. Teman-temannya juga akan hadir menemaninya. Terlebih, ia terpilih menjadi salah satu dari tiga wisudawan terbaik. Tetapi itu juga akan membuatnya sedih karena kedua orang tuanya tak bisa datang.

Related Posts

1 Response

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy

Who we are

Our website address is: https://unnes.ac.id.

Comments

When visitors leave comments on the site we collect the data shown in the comments form, and also the visitor’s IP address and browser user agent string to help spam detection.

An anonymized string created from your email address (also called a hash) may be provided to the Gravatar service to see if you are using it. The Gravatar service privacy policy is available here: https://automattic.com/privacy/. After approval of your comment, your profile picture is visible to the public in the context of your comment.

Media

If you upload images to the website, you should avoid uploading images with embedded location data (EXIF GPS) included. Visitors to the website can download and extract any location data from images on the website.

Cookies

If you leave a comment on our site you may opt-in to saving your name, email address and website in cookies. These are for your convenience so that you do not have to fill in your details again when you leave another comment. These cookies will last for one year.

If you visit our login page, we will set a temporary cookie to determine if your browser accepts cookies. This cookie contains no personal data and is discarded when you close your browser.

When you log in, we will also set up several cookies to save your login information and your screen display choices. Login cookies last for two days, and screen options cookies last for a year. If you select “Remember Me”, your login will persist for two weeks. If you log out of your account, the login cookies will be removed.

If you edit or publish an article, an additional cookie will be saved in your browser. This cookie includes no personal data and simply indicates the post ID of the article you just edited. It expires after 1 day.

Embedded content from other websites

Articles on this site may include embedded content (e.g. videos, images, articles, etc.). Embedded content from other websites behaves in the exact same way as if the visitor has visited the other website.

These websites may collect data about you, use cookies, embed additional third-party tracking, and monitor your interaction with that embedded content, including tracking your interaction with the embedded content if you have an account and are logged in to that website.

Who we share your data with

If you request a password reset, your IP address will be included in the reset email.

How long we retain your data

If you leave a comment, the comment and its metadata are retained indefinitely. This is so we can recognize and approve any follow-up comments automatically instead of holding them in a moderation queue.

For users that register on our website (if any), we also store the personal information they provide in their user profile. All users can see, edit, or delete their personal information at any time (except they cannot change their username). Website administrators can also see and edit that information.

What rights you have over your data

If you have an account on this site, or have left comments, you can request to receive an exported file of the personal data we hold about you, including any data you have provided to us. You can also request that we erase any personal data we hold about you. This does not include any data we are obliged to keep for administrative, legal, or security purposes.

Where your data is sent

Visitor comments may be checked through an automated spam detection service.