Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (FH UNNES) kembali menunjukkan perannya sebagai kampus berdampak melalui penyelenggaraan program pengabdian kepada masyarakat bertajuk Mapping Pemberdayaan Ekonomi dan Pendampingan Hukum Shalat dan Pelaksanaannya bagi Mualaf se-Jawa Tengah.
Program yang dilaksanakan selama delapan bulan ini menjadi wujud nyata kontribusi FH UNNES dalam penguatan aspek sosial, keagamaan, dan pemberdayaan masyarakat, sejalan dengan semangat FH Menggema, Digdaya, dan Berdaulat, dengan harapan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
Program pengabdian ini menyasar komunitas mualaf yang tergabung dalam Mualaf Center Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah. Kelompok mualaf dinilai masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan pemahaman ibadah, kemampuan membaca huruf hijaiyah, hingga persoalan ekonomi akibat perubahan keyakinan.
Kondisi tersebut mendorong perlunya pendampingan yang berkelanjutan agar mualaf dapat menjalankan ajaran agama secara lebih baik sekaligus membangun kemandirian hidup, sehingga diharapkan mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih tenang dan bermartabat.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim dosen Fakultas Hukum UNNES yang terdiri atas Baidhowi, S.Ag., M.Ag., Dr. Dian Latifiani, S.H., M.H., Andry Setiawan, S.H., M.H., dan Isworo Indriati, S.E., dengan dukungan mahasiswa.
Kolaborasi bersama Mualaf Center MUI Jawa Tengah memungkinkan program menjangkau jaringan rumah mualaf di 35 kabupaten/kota, sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lebih efektif dan merata, dengan harapan pendampingan dapat dirasakan oleh lebih banyak mualaf.
Berdasarkan hasil observasi awal, ditemukan bahwa sebagian mualaf masih mengalami keterbatasan dalam membaca huruf hijaiyah dan hanya mampu melakukan gerakan salat tanpa bacaan yang benar. Selain itu, persoalan ekonomi juga kerap muncul akibat berkurangnya dukungan keluarga maupun kehilangan pekerjaan.
Melalui program ini, FH UNNES memberikan pendampingan hukum Islam, pemahaman dan praktik salat sesuai syariat, serta penguatan literasi zakat berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 dan QS. At-Taubah ayat 60 agar mualaf memahami hak dan kedudukannya sebagai mustahiq, dengan harapan pemahaman tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui ceramah, praktik langsung, diskusi, serta pendampingan intensif yang dilaksanakan secara luring dan daring. Selain pembinaan keagamaan, tim juga melakukan pemetaan ekonomi untuk mengidentifikasi potensi usaha para mualaf.
Pada tahun 2025, tercatat sebanyak 48 mualaf pelaku usaha terlibat dalam pemetaan, dengan bidang usaha dominan meliputi perdagangan kelontong, jasa, peternakan, dan kuliner. Berbagai kendala seperti pemasaran, produksi, dan keterampilan turut diidentifikasi sebagai dasar perumusan strategi pemberdayaan, dengan harapan usaha yang dijalankan dapat berkembang lebih baik.
Program pengabdian ini mendapat respons positif dari para mualaf yang mengikuti kegiatan dengan antusias. Mualaf Center MUI Jawa Tengah menilai pendampingan semacam ini sangat penting untuk memberikan perlindungan moral, sosial, dan keagamaan. Kolaborasi antara FH UNNES, MUI, dan BAZNAS diharapkan dapat melahirkan solusi yang berkelanjutan bagi peningkatan kualitas hidup mualaf di Jawa Tengah.
Melalui pelaksanaan program ini, FH UNNES turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals, khususnya SDG 16 tentang perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh, SDG 4 tentang pendidikan berkualitas, serta SDG 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
Ke depan, diharapkan program serupa dapat terus dikembangkan agar kontribusi FH UNNES bagi masyarakat semakin luas dan berkelanjutan.




