Tim Smarttrons Universitas Negeri Semarang (UNNES) berhasil menempati posisi ke-6 dunia pada kompetisi internasional ChemCar Wettbewerb Jerman tahun 2021, yang dilaksanakan secara daring pada tanggal 22 September 2021 oleh Verein Deutscher Ingenieure (VDI) atau Asosiasi Insinyur Jerman.
Tim yang berlaga di final ChemCar Wettbewerb Competition 2021 terdiri dari 7 tim yang berasal dari universitas ternama di Jerman seperti RWTH Aachen dan TU Dortmund, serta tim lain dari Iran, dan Indonesia.
Tim Smarttrons UNNES membawa mobil Smarttrons v. delta untuk berlaga di kompetisi ini. Kesuksesan ini tidak lepas dari bimbingan Dhoni Hartanto ST MT MSc selaku dosen pembimbing sekaligus inisiator tim ChemCar di UNNES. Selain itu tim ini juga dibantu oleh Safety Inspector yaitu Arie Is Marsongko ST untuk mengawasi dan memastikan keamanan jalannya kompetisi.
Tim Smarttrons beranggotakan Muhammad Salman Alfarisi (S1 Teknik Kimia) selaku ketua tim, Asesanti Suci Nur Pratami (S1 Teknik Kimia) dan Desy Hikmatul Siami (S1 Teknik Kimia) selaku penanggung jawab pengolahan data, Amadea Vaskallya Pramesti (S1 Teknik Kimia) selaku penanggung jawab chemical, serta Arif Budiargo (S1 Pendidikan Teknik Mesin) dan Abdul Rachman Al Qudus (S1 Teknik Mesin) selaku penanggung jawab mekanis mobil.
Pada kompetisi ChemCar ini, masing-masing tim diharuskan membuat prototipe mobil dengan bahan bakar dari reaksi kimia. Mobil ini dituntut untuk mempunyai akurasi dan safety yang tinggi. Sebelum tampil di laga final tersebut, peserta harus berhasil lolos seleksi safety aspects yang dievaluasi secara ketat oleh salah satu perusahaan konsultan safety ternama di Eropa. Tim Smarttrons mempersiapkan safety aspects ini selama kurang lebih 1,5 bulan dan lolos dengan sangat baik.
Prototipe mobil dalam kompetisi tersebut harus berhenti pada jarak lintasan yang ditentukan selagi membawa beban. Pengundian jarak dan beban dilakukan di hari perlombaan, sejauh 11,5 meter dan berat 10% dari beban mobil, sehingga seluruh tim yang berlaga baru bisa menentukan jumlah bahan yang akan digunakan secara akurat dan teliti, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi setiap tim.
Prototipe mobil Smarttrons V Delta ini bergerak menggunakan piston dengan dorongan dari gas bertekanan yang dihasilkan dari reaksi asam asetat dan natrium bikarbonat. Pada kompetisi tersebut, seluruh tim mendapat dua kali kesempatan untuk menjalankan mobilnya dan akan diambil jarak terbaik. Pada percobaan pertama, Tim Smarttrons menempuh jarak sejauh 14 meter atau error 2,5 meter dari garis finish. Pada percobaan yang kedua, Tim Smarttrons menempuh jarak sejauh 13,61 meter atau error 2,11 meter. Hasil ini menempatkan Tim Smarttrons di posisi ke-6.
“Capaian ini tentunya merupakan capaian menggembirakan bagi tim karena meningkat 1 peringkat dibanding peringkat kami di tahun 2018. Peringkat 6 di kompetisi internasional yang bergengsi merupakan capaian yang sangat membanggakan bagi tim”, jelas Salman.
“Ke depan, Tim Smarttrons akan terus melakukan perbaikan dan pengembangan konsep mobil dengan ide-ide yang lebih inovatif. Sehingga Tim Smarttrons dapat meningkatkan prestasinya di ajang ChemCar tingkat internasional dan memberi inspirasi bagi mahasiswa UNNES”, ujar Asesanti.
Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof Dr Fathur Rokhman MHum mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas prestasi yang telah diraih Tim Smarttrons UNNES karena dapat masuk ke final dan menempati posisi ke-6 di ajang bergengsi internasional tersebut.
Tim Smarttrons UNNES diharapkan mampu tampil maksimal di ajang internasional selanjutnya sehingga dapat melanjutkan gelar juaranya serta menambah prestasi untuk membawa nama UNNES di tingkat internasional.