Banyaknya organisme penganggu tanaman padi dan tingkat keasaman tanah yang tidak sesuai membuat beberapa petani cukup kesulitan karena produktivitas panen menurun. Salah satu yang terdampak adalah Kelompok Tani Mangunsari Gunung Pati Semarang.
Penurunan produktivitas pertanian kelompok Tani Mangunsari disebabkan oleh organisme pengganggu tanaman berupa hama burung pipit dan tingkat keasaman tanah sehingga tidak bisa mendukung program IP 400. Sebelumnya mereka telah mencoba berbagai cara tradisional tetapi belum mendapatkan hasil yang maksimal.
Dari permasalahan diatas, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penerapan IPTEK Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Semarang (UNNES) 2023 menciptakan alat pengusir hama burung dilengkapi pengukur pH bertenaga surya berbasis IoT guna peningkatan produktivitas padi.
Solusi yang ditawarkan oleh Tim PKM Penerapan Iptek berupa alat pengusir hama otomatis dengan PH sensor berbasis IoT yang terkoneksi dengan aplikasi. Alat ini bersumberkan listrik dari tenaga surya berdasarkan letak geografis dari sawah dengan memanfaatkan energi matahari yang jumlahnya melimpah, sehingga nantinya dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
Pemasangan alat hasil tim PKM ini diterapkan pada salah satu sawah Kelurahan Mangunsari.
Tim PKM UNNES terdiri dari Muhammad Alvan Fauzi (Teknik Elektro 2021), Raditya Wisnu Wardhana (Teknik Elektro 2021), dan Yogi Prasetyo (Teknik Elektro 2021) I Gede Bagus Jayendra (Teknik Elektro 2022), dan Mitha Anggrainy (Pendidikan Teknik Informatika 2020).
Mereka dimbimbing oleh Khoirudin Fathoni, S.T., M.T. sebagai dosen pembimbing.
Tim ini juga bekerja sama dengan Badan Penyuluhan Pertanian Gunung Pati Kota Semarang, Dinas Pertanian Kota Semarang dan BPS Kota Semarang dalam pengukuran hasil alat yang diterapkan.
Dengan alat ini, diharapkan dapat mengendalikan serangan burung terhadap tanaman pertanian agar produktivitas pertanian dapat meningkat dan tetap menjaga keseimbangan ekosistem.