Tim Program Holistik Pemberdayaan dan Pembinaan Desa (PHP2D) KBBI Universitas Negeri Semarang (UNNES), melakukan monitoring dan pendampingan program desa binaan di di Desa Rogomulyo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang, belum lama ini.
Diikuti oleh perwakilan tim mahasiswa pelaksana PHP2D 2020 dan dosen pendamping, kegiatan ini bertujuan untuk meninjau perkembangan dan kemajuan kelompok usaha yang terbentuk pada PHP2D 2020, yakni paguyuban kriya bambu ‘Dheling Art’.
“Kegiatan monitoring ini, merupakan tindak lanjut dari pasca berakhirnya PHP2D yang dijalankan pada Desember 2020 lalu. Sejauh mana hasil yang sudah dicapai, ” papar tim PHP2D UNNES Yuni.
Yuni menyampaikan pihaknya berharap dengan adanya pendampingan ini mampu mendorong kriya Dheling Art untuk semakin bersemangat, dalam menjalankan program yang sudah ditetapkan, agar dapat berkelanjutan.
“Sekaligus kita harapkan, kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh masyarakat desa secara menyeluruh,” tandasnya.
Selama kunjungan berlangsung, tim kriya Dheling Art sangat antusias ketika menceritakan suka duka yang mereka jalani, selama mengembangkan kelompok usaha kriya bambu.
“Kelompok usaha kriya bambu mengalami progres yang cukup signifikan hingga April 2021. Hal ini tidak terlepas dari adanya pendampingan secara daring, yang masih dilakukan tim PHP2D UNNES serta dukungan dari perangkat Desa Rogomulyo,” papar Sukadi, selaku ketua tim kriya Dheling Art.
Kualitas produk masih menjadi fokus utama Dheling Art, supaya produk-produk Dheling Art dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas lagi.
“Kami menyadari bahwa banyak produk-produk kerajinan anyaman bambu di luaran sana yang memiliki kualitas produk lebih baik daripada kami, karenanya peningkatan kinerja untuk kualitas produk Dheling Art yang lebih unggul masih menjadi fokus utama kami,” tegas Sukadi.
Sementara, koordinator tim pemasaran kriya Dheling Art, Suwardi, juga menyampaikan bahwa produk-produk Dheling Art telah berhasil dipasarkan hingga ke luar Pulau Jawa.
“Seminggu yang lalu, baru saja kami mengirim produk Kriya Dheling Art ke kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Ini adalah kali ketiga ada pesanan dari sana,” jelas Suwardi.
Apresiasi juga disampaikan Kepala Desa Rogomulyo, Drs Timotius Trimin. Disampaikan, produk-produk kerajinan bambu mendapatkan apresiasi yang baik dari masyarakat luar dan juga dinas setempat, sehingga hal ini dapat meningkatkan branding Desa Rogomulyo.
“Kami berharap kelompok usaha kriya Dheling Art ini, dapat terus berkembang dan maju untuk membantu pertumbuhan ekonomi di Desa Rogomulyo,” tandas Trimin.