Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan kegiatan bertajuk “Pengembangan Jiwa Entrepreneur Siswa dan Guru IPA di Kabupaten Tegal melalui Pemanfaatan Sampah Organik Lingkungan Sekolah sebagai Bahan Pembuatan Kompos”, pada Sabtu (24/5), bertempat di SMP Negeri 1 Adiwerna, Kabupaten Tegal.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Bambang Subali sebagai ketua tim, dengan anggota tim pengabdi Dr. Ellianawati, M.Si., Dr. rer. nat. Listyanto, M.Sc., Ridho Adi Negoro, M.Pd., dan Natalia Erna Setyaningsih, S.Pd. Pelaksanaan kegiatan juga melibatkan mahasiswa sebagai tim pendamping. Sebanyak 50 guru IPA dari berbagai Koordinator Wilayah di Kabupaten Tegal turut berpartisipasi, serta disambut oleh Ketua MGMP IPA Kabupaten Tegal, Agus Kurniawan, M.Pd.
Pelatihan ini menekankan pada pengembangan keterampilan praktis dan jiwa kewirausahaan melalui pengelolaan limbah organik, khususnya daun kering yang umum dijumpai di lingkungan sekolah. Para peserta diajak melakukan praktik langsung pembuatan kompos, mulai dari pemilahan jenis daun, pencacahan, hingga pencampuran bahan dengan komposisi efektif antara EM4, air, dan gula.
Meskipun kompos yang dihasilkan masih berusia 15 hari dan belum siap panen, para guru menunjukkan antusiasme tinggi dengan melakukan variasi percobaan terhadap jenis daun dan perlakuan bahan. Hasil percobaan didokumentasikan dalam bentuk infografis untuk memudahkan analisis dan proses pembelajaran.
Inovasi ini tidak hanya berkontribusi terhadap pembelajaran IPA kontekstual, tetapi juga membuka peluang pengembangan unit wirausaha sekolah berbasis lingkungan. Para guru terinspirasi untuk mengelola limbah organik secara produktif sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan sekolah.
“Program ini sangat membuka wawasan. Guru tidak hanya sebagai fasilitator pembelajaran, tetapi juga menjadi penggerak lingkungan dan ekonomi berkelanjutan di sekolah,” ungkap Agus Kurniawan, M.Pd., Ketua MGMP IPA Kabupaten Tegal.
Tim pengabdian berharap, kompos yang telah dirintis melalui kegiatan ini dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai model edukasi lingkungan yang aplikatif dan sebagai cikal bakal wirausaha sekolah berkelanjutan di Kabupaten Tegal.




