Pesatnya perkembangan Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) membuat dapat dimanfaatkan di berbagai macam bidang. Dengan menggabungkan kekuatan IoT dan AI, banyak potensi solusi inovasi dan pintar yang dapat diciptakan untuk mengatasi berbagai tantangan termasuk bidang Perikanan. Hail inilah yang membuat tim Pengabdian Masyarakat Dosen Direktorat Sistem Informasi dan Humas (DSIH) Universitas Negeri Semarang (UNNES) melakukan kegiatan Pengembangan SMARCOS: Smart Water Conditioning System Berbasis Web-IoT pada Balai Benih Ikan Kecamatan Mijen, Semarang.
Pengabdian kali ini dilatarbelakangi dari permasalahan Balai Benih Ikan Mijen atau disingkat BBI Mijen terhadap dua masalah utama, yaitu tingginya angka kematian bibit pada musim pancaroba dan belum adanya akses digital. Dalam kasus kematian ikan, diakibatkan karena rendahnya suhu air ketika masuk musim penghujan sehingga meningkatkan pH air hingga 8.5 – 9 pH. Kontaminasi dari deterjen hasil cucian masyarakat sekitar yang menggunakan air irigasi semakin memperburuk kualitas air. Selain itu ketiadaan website resmi menyebabkan masyarakat sulit mendapatkan informasi akurat tentang stok ikan, harga, dan informasi tentang BBI Mijen, serta rentan terhadap penipuan online melalui nomor yang tidak bertanggung jawab di Google Maps.
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu dari pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dalam pelaksanaannya melibatkan segenap civitas akademik seperti dosen, mahasiswa, serta tenaga kependidikan terkait.
Tim Pengabdian Masyarakat menciptakan terobosan bernama SMARCOS berbasis web-IoT untuk mengatasi masalah tersebut. SMARCOS adalah pengembangan alat berbasis kecerdasan buatan yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kematian bibit ikan. Kecerdasan buatan atau AI dan robot dapat melaksanakan berbagai tugas di bidang pertanian secara efektif dan efisien dengan tingkat presisi jauh lebih baik dibandingkan dengan manusia sehingga memberikan hasil yang lebih baik.
Dengan kecanggihan teknologi ini, BBI Mijen diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan pembibitan dan memberikan informasi faktual dan aktual seluas-luasnya kepada masyakat sekitar. Mereka akan lebih mudah dalam melakukan pemantauan dan pengendalian peralatan perikanan, keadaan kolam, dan kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang hasil panen mereka.
Tim ini beranggotakan Dr Anan Nughoho S. T., M. Eng, IPM., Mona Subagja, S. Pd., M. Kom., Syahroni Hidayat, S. T., M. Eng., Agung Budiwirawan S. T., M. Eng., Ph.D., Ledi Diyanasari S. Kom., M. Kom. Dari DSIH UNNES dan mahasiswa yang terdiri dari Jhonatur Stheven Simanjuntak, Tri Agus Wahyudi, dan Akmal Fikri.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada tanggal 5 Juni 2024 yang di hadiri oleh PlT. Kabid. Pengelolaan Pembudidayaan Ikan Dinas Perikanan Kota Semarang Ibu Masithoh, S. Pi., M. Si dan 15 audience yang terdiri dari petugas Balai Benih Ikan dan Mina Lestari Kota Semarang. Kegiatan ini mendapatkan feedback positif dari pengelolaan dan petugas Balai Benih Ikan Mijen. Kegiatan pengabdian ini tidak hanya berhenti dalam 1 hari, namun akan dilaksanakan secara berkala mulai dari penerapan SMARCOS, bimbingan penggunaan Web Marketplace oleh pengelola BBI, pengawasan alat, dan edukasi penggunaan dan peralatan SMARCOS tersebut. Secara keseluruhan program pendampingan pengabdian implementasi SMARCOS di BBI Mijen berlangsung hingga 09 Desember 2024.
Diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian ini angka kematian bibit ikan dapat ditekan sehingga kebutuhan bibit ikan di masyarakat terus terbantu dan juga dengan adanya Web Marketplace diharapkan masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya dapat lebih mengenal tentang BBI Mijen.