Tiga mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang merupakan satu tim pada kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) berhasil membuat hasil karya penelitian dengan memanfaatkan limbah pertanian serat pelepah pisang sebagai bahan campuran pembuatan genteng elastis dengan teknik cetak tekan.
Tim tersebut beranggotakan Elok Ana Nuraini, Leni Sintawati dan Luthfi Hanum Saputri yang semuanya dari program studi pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Tim yang dibimbing oleh Muhammad Taufiq lolos pendanaan setelah mengusulkan proposal yang berjudul Pemanfaatan Limbah Pertanian Serat Pelepah Pisang Sebagai Bahan Campuran Pembuatan Genteng Elastis Teknik Cetak Tekan.
Ketua TIM PKM Elok Ana Nuraini menjelaskan bahwa ide ini berawal dari beberapa permasalahan di lingkungan sekitar yaitu pembangunan tempat-tempat yang semakin meningkat dan belum maksimalnya pemanfaatan limbah pertanian pelepah pisang. Berdasarkan informasi yang di dapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS), sensus penduduk bulan September 2020 (SP2020) di Jawa Tengah mengalami peningkatan sebanyak 4,1 juta jiwa tiap tahun.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2010-2020) laju pertumbuhan penduduk di Jawa Tengah meningkat 1,17% pertahun yang akan berdampak pada alih fungsi lahan daru pertanian ke bangunan.
“Informasi tersebut merupakan suatu permasalahan karena akan berpengaruh pada beberapa aspek salah satunya adalah peningkatan dalam pembangunan, Seiring dengan pertumbuhan penduduk maka tidak akan memungkiri realita, sehingga peningkatan jumlah pembangunan pun akan terjadi,” jelasnya.
Menurutnya dalam pembangunan tersebut terdapat salah satu material yang menjadi aspek penting yaitu atap, atap memerlukan kondimen berupa genteng. Disisi lain, limbah pelepah pisang belum maksimal dalam pemanfaatannya.
“Padahal pelepah pisang ini memiliki segudang manfaat, selain dibuat kerajinan dapat dijadikan bahan baku atau campuran produk penguat,” imbuh Elok.
Berdasarkan informasi, serat pelepah pisang memiliki sifat mekanik yang baik karena mengandung selulosa sebesar 63-64%, hemiselulosa 20%, dan kandungan lignin 5%, sehingga baik sebagai bahan baku atau campuran produk penguat.
“Maka dari itu, tim ini merasa perlu memberikan kontribusi untuk mengatasi permasalahan pemenuhan kebutuhan genteng sebagai akibat dari peningkatan pembangunan tempat-tempat dan permasalahan pemanfaatan limbah pertanian pelepah pisang yang belum maksimal.”
Ia berharap dalam kegiatan PKM ini dapat memberikan informasi dan wawasan terbaru kepada masyarakat mengenai pemanfaatan limbah pertanian pelepah pisang sebagai upaya mengatasi kebutuhan genteng yang meningkat.
“Besar harapan kami pula agar bisa lolos sampai pekan ilmiah mahasiswa nasional (PIMNAS),” tandasnya.