Tetenger atau penanda baru bagi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (UNNES) diresmikan oleh Rektor Fathur Rokhman dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 yang dilaksanakan Senin (29 Oktober 2018), di lapangan dekanat fakultas tersebut.
Penanda baru fakultas yang memiliki simbol khas tersebut merupakan abstraksi dari perahu dengan ornamen ombak. Perahu, menurut Dekan FBS UNNES Agus Nuryatin, adalah simbolisasi kebudayaan pesisir. Selama ini, Agus mengatakan, FBS Unnes memfokuskan diri pada kajian budaya pesisir.
“Selain karena posisi strategis UNNES yang berada di Kota Semarang, juga untuk mendukung visi UNNES sebagai kampus yang berwawasan konservasi budaya,” ujarnya. Sedangkan pada bagian atas tulisan fakultas, terdapat tulisan “sugeng rawuh” dalam aksara Jawa yang berarti “selamat datang”.
Selain dihadiri segenap civitas akademika FBS UNNES, upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 juga diikuti oleh unsur pimpinan kampus.
Penanda baru juga menyimbolkan kebudayaan pesisir yang dinamis dan siap menghadapi tantangan zaman. Itu tersimbolkan dalam ornamen ombak. Hal itu, menurut Agus, menyimbolkan spirit FBS yang akan menempa mahasiswanya untuk siap menghadapi era disrupsi dan Revolusi Industri 4.0.
“Namun, kami menekankan aspek humanis. Jadi, meski zaman terus maju, tapi kita harus selalu bersikap sebagai manusia yang saling memuliakan,” ujarnya. Di hadapan peserta upacara, Agus mengucapkan selamat kepada Fathur Rokhman yang dilantik oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir sebagai Rektor UNNES periode 2018—2022, Jumat (26 Oktober) lalu, di Jakarta.
Rektor Fathur Rokhman dalam amanatnya menekankan pentingnya peran generasi muda pada era persaingan global. Menurutnya, pemuda memiliki tantangan yang semakin kompleks. Perguruan tinggi punya kewajiban untuk membekali mahasiswa agar mampu menjadi bagian dari gerak laju kemajuan bangsa. Semangat itu telah dicontohkan oleh para pendiri bangsa yang ketika itu masih berusia muda.
Dalam kepemimpinannya pada periode kedua ini, Fathur mengatakan siap membawa gerbong kampus menuju arah yang lebih baik. Ia berpesan agar FBS terus meningkatkan atmosfer akademik kampus dengan dialog keilmuan agar mampu bersanding dan bersaing dengan perguruan tinggi kelas dunia. Sebab, menjadi bagian dari masyarakat akademik dunia adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari.