Assesment atau penilaian psikologi telah menjadi bagian penting dalam berbagai bidang. Kebutuhan ini tak hanya terbatas untuk kepentingan diagnosis klinis saja, namun telah meluas di berbagai bidang seperti pendidikan, perkembangan, dan bidang industri, sehingga penguasaan terhadap berbagai metode dan instrumen untuk kepentingan asesmen tampaknya menjadi kebutuhan yang tak terelakkan.
Hal itu mengemuka dalam Seminar Nasional “Competencies for Psychological Assessment” yang diselenggarakan oleh Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unnes, Selasa (22/11) bertempat di gedung serba guna fakultas tersebut. Acara yang dihadiri tak kurang dari 100 mahasiswa tersebut mendatangkan Drs Fidelis E Waruwu Lic MscEd sebagai narasumber.
Dalam materinya, Fidelis menjelaskan bahwa penilaian psikologi merupakan alat atau instrumen untuk mengukur kemampuan individu dan mengevaluasi perilaku dengan menggunakan standar dan teknik tertentu, yang dilakukan oleh asesor atau tenaga ahli terlatih. “Seorang asesor psikologi harus memiliki kompetensi knowledge, attitude, dan skill,” tandasnya.
Pada kompetensi knowledge, asesor harus menguasai pengetahuan akan teori-teori instrumen psikologis yang digunakannya. Selain itu juga mampu menganalisis permasalahan dan menentukan alat tes yang sesuai. Attitude berarti asesor mempunyai karakteristik pribadi, baik dalam pelayanan dan sikap. Sedangkan pada kompetensi skill, seorang asesor harus terampil dalam menggunakan alat-alat psikologis yang sesuai dengan standar tes, sehingga memberi hasil yang tepat sesuai dengan kegunaannya.
“Penilaian psikologi berguna untuk mengukur kemampuan daya ingat, perhatian atau fokus, kecepatan berpikir, fleksibilitas, dan kemampuan memecahkan masalah,” kata pakar assessment Universitas Tarumanegara itu.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Liftiah MSi berharap dengan seminar yang diselenggarakan rutin tiap tahun ini, mahasiswa mendapat wawasan dan bekal pengetahuan dalam bidang penilaian psikologi.
Acara yang juga dihadiri oleh Pembantu Dekan Bidang I FIP, Ketua Jurusan dan dosen Jurusan Psikologi tersebut dilanjutkan dengan workshop di Belle View Hotel Gajahmungkur Semarang.
apakah bisa dipertanggung jawabkan hasil penilaiannya? permasalahannya penilaian tersebut kadang tidak transparan, sebagai contoh tes psikologi pada penerimaan karyawan. mungkin tujuannya benar, demi mencapai tujuan -the right man in the right place- tp terkadang hasil pengukurannya tidak akurat, pengukuran yang digunakan masih menggunakan metode-metode lama yang konon malah menjadikan the right man in the wrong place.