Sukses acara sangat bergantung Master of Ceremony (MC). Tidak sekadar mengatur skenario acara, MC kerap jadi “ruh” dalam sebuah event. MC-lah yang bisa membuat acara hidup, khidmat, atau hidup sesuai konsep yang telah ditentukan.
Karena itulah, UPT Humas dan Protokoler menggelar pelatihan MC bagi mahasiswa. Di luar dugaan, banyak peserta ternyata memiliki “modal” menjadi MC yang baik.
“Di sini terlihat banyak potensi yang bisa ditingkatkan kualitas ke-MC-annya,” kata Hendi Pratama MA, Dosen Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Unnes ketika menjadi narasumber pada pelatihan master of ceremony (MC), Kamis (11/7) di ruang 405 gedung H Universitas Negeri Semarang (Unnes) kampus Sekaran.
Hendi juga mengungkapkan, kesuksesan sebuah acara, apa pun jenisnya, sangat ditentukan oleh MC. “Sebuah acara bisa monoton dan membosankan bila MC kurang cekatan,” ungkapnya dalam bahasa Inggris.
Sebelumnya, Ariyani Widyastuti SE menuturkan, sebagai tuan rumah suatu acara atau kegiatan, MC berperan mengumumkan susunan acara dan memperkenalkan orang yang akan tampil mengisi acara. Ia pula yang bertanggung jawab memastikan acara berlangsung lancar dan tepat waktu, serta meriah atau khidmat dari awal hingga akhir.
“Sebagai pengendali acara, mereka juga harus mempunyai sikap tenang, kepercayaan diri, dan kredibilitas yang kuat,” tutur praktisi dan koordinator Protokoler UPT Humas.
MC yang baik, menurutnya, harus memiliki suara yang enak didengar, alamiah (tidak dibuat-buat), vokal yang jelas dan powerfull, serta memperhatikan intonasi, aksentuasi, dan artikulasi.
“Tentu saja seorang MC harus lancar berbicara, yaitu ringkas, langsung ke inti, tidak bertele-tele, jelas, langsung dimengerti, tidak membingungkan, pengucapan kata demi kata dilakukan dengan jelas, dapat didengar dengan baik, dengan kekuatan penuh, lancar, dan mengalir,” kata koordinator Protokoler yang sering menjadi narasumber pelatihan MC itu.
Materi MC dapat di unduh di sini.