Dalam rangka memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan, Program Studi Geografi Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerja sama dengan National Taiwan Normal University (NTNU) Taiwan menyelenggarakan kegiatan Studi Penggunaan Air Berkelanjutan di Waduk Jatibarang, Semarang pada Kamis, (12/6).
Kegiatan ini melibatkan 25 mahasiswa dan 6 dosen dari NTNU, serta mahasiswa dan dosen Geografi UNNES. Acara diawali dengan orientasi lapangan di area waduk, dilanjutkan dengan paparan oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai, yang mengelola operasional bendungan.
Dalam sesi paparan, peserta mendapat wawasan mendalam tentang sejarah, fungsi, dan peran strategis Bendungan Jatibarang yang mulai beroperasi sejak tahun 2015. Bendungan ini dibangun selama empat tahun dan kini menjadi Objek Vital Nasional, dengan fungsi utama sebagai cadangan air bersih, pembangkit listrik tenaga air, serta pengendali bencana banjir di Kota Semarang.
Dengan kapasitas mencapai 20,4 juta meter kubik, bendungan ini mampu mengurangi hingga sepertiga risiko banjir kota dan memasok air bersih bagi kebutuhan utama PDAM Kota Semarang. Air yang masuk ke bendungan berasal dari tiga aliran sungai penting: Kali Kripik, Kali Kreo, dan Kali Garang.
Kegiatan ini menjadi praktik nyata dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama SDG 6 (Clean Water and Sanitation) dan SDG 13 (Climate Action). Dengan mengedukasi generasi muda dari dua negara tentang pentingnya konservasi air dan teknologi pengelolaan bencana berbasis sumber daya alam.
Kegiatan ini juga memperkuat kerja sama internasional sekaligus menanamkan kesadaran lingkungan global. Sebagai bagian dari visi UNNES sebagai universitas konservasi, studi ini menegaskan komitmen akademik terhadap pembangunan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.




