Tahun pertama didunia kerja adalah modal dan pondasi yang kokoh untuk tahun-tahun kerja berikutnya. Banyak para pemula yang gagal pada fase adaptasi ini.
Mereka tidak mampu menyesuaikan diri menjadi profesional di dunia kerja, kemudian mereka pindah ke tempat kerja yang baru. Ditempat baru mereka diawal-awal tahun juga gagal, dan akhirnya jadilah kutu loncat.
Antonius Agus Marhendro dari AIS-Training & Consulting menyampaikan itu saat memberi pelatihan kepada 200 mahasiswa Persiapan Karir Tahap III 2016 UNNES, Rabu (12/10) di Dekanat Fakultas Bahasa dan Seni UNNES kampus Sekaran.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Karir dan Bimbingan Konseling UNNES mengusung tema Strategi dan Siasat Menembus Tes Potensi Akademik serta Membidik Peluang Kerja.
Antonius juga mengemukakan, tahukan apa yang dilihat dari seorang kutu loncat oleh HRD Manager perusahaan?
Mereka dianggap tidak bisa memenuhi tuntutan perusahaan-perusahaan tersebut sehingga dianggap minim pengalaman dan keahlian.
Oleh karena itu, Faktor sukses sebagai profesional secara umum keberhasilan mereka dipengarui oleh pertama visi (kondisi yang diinginkan) kemampuan untuk menetapkan, merumuskan, serta memelihara visi yang bermakna untuk masa depan.
Kedua realisme (kondisi saat ini) secara kritis mempelajari di mana mereka berada saat ini, ketiga plan of action (rencana tindakan) kemampuan untuk merancang suatu proses untuk membawa mereka dari kkondisi saat ini ke kondisi yang diinginkan, dan keempat disiplin yakni usaha yang konsisten dan pantang menyerah untuk mengatasi kendala serta hambatan yang muncul atau tidak diperhitungkan dalam plan of action.
Sebelumnya, Kepala Pusat Pengembangan Karir dan Bimbingan Konseling UNNES Dr Eko Supraptono MPd saat membuka kegiatan menyampaikan, pelatihan ini dilatarbelakangi bahwa menurut HRD lulusan perguruan tinggi itu kebanyakan soft skillnya lemah saat menghadapai tes masuk perusahaan. Untuk itu UNNES setiap akan menyelenggarakan wisuda selalu membekali tambahan soft skill kepada mahasiswa.