Transformasi layanan kesehatan primer di Indonesia menuntut peran aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk kader kesehatan, dalam mendukung pencatatan dan pengelolaan data pemeriksaan kesehatan lansia. Menjawab tantangan tersebut, Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang menginisiasi kegiatan sosialisasi kepada kader Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu, Kota Semarang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 8 Juli 2025, dengan melibatkan 30 kader lansia di bawah wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader dalam pencatatan data kesehatan komunitas melalui Buku Bantu Kader yang berisi tabel format pencatatan hasil pemeriksaan.
Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Puskesmas Kedungmundu, dr. Gita Nur Fitriandari, yang menyampaikan apresiasi kepada tim FK UNNES atas kontribusi aktif dalam mendukung penguatan layanan primer, khususnya melalui peningkatan kapasitas kader. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kader memiliki peran vital dalam keberhasilan program Posyandu ILP, terutama dalam pencatatan data kesehatan masyarakat yang akurat dan terintegrasi.
Ibu Susana sebagai pemegang program Posyandu bagi lansia juga memberikan respon yang sangat baik terhadap adanya Buku Bantu Kader yang mempermudah pencatatan bagi kader. Buku bantu kader diharapkan tidak hanya menjadi dokumen administratif, tetapi juga alat refleksi kondisi kesehatan lansia yang dapat ditindaklanjuti secara preventif dan promotif.
Materi utama disampaikan oleh tim pengabdian masyarakat dari FK UNNES yang diwakili oleh Ibu Putri Tiara Rosha S.K.M., M.P.H. sebagai dosen Prodi Kesehatan Masyarakat UNNES. Dalam paparannya, Ibu Putri menjelaskan bahwa Buku Bantu Kader merupakan hasil dari kegiatan identifikasi kebutuhan kader pada kegiatan sebelumnya. Hasil diskusi dan observasi menunjukkan bahwa kader masih mengalami kesulitan dalam pencatatan data yang rapi, seragam, dan mudah dianalisis oleh petugas kesehatan. Oleh karena itu, buku ini disusun secara sistematis untuk membantu kader dalam pencatatan kesehatan lansia secara praktis dan terstruktur.

Buku Bantu Kader Posyandu ILP didesain sebagai media pencatatan riwayat kesehatan peserta lansia yang rutin hadir dalam kegiatan Posyandu. Buku ini mencakup data identitas dan hasil pemeriksaan tujuh komponen kesehatan, yaitu: berat badan, tinggi badan, lingkar perut, tekanan darah, gula darah sewaktu, pemeriksaan laboratorium, dan tingkat kemandirian.
Selain menjelaskan isi buku, tim pengabdian juga memandu cara pengisian buku bagi para kader. Sesi ini bertujuan untuk memastikan bahwa kader tidak hanya memahami secara teori, tetapi juga mampu menerapkan langsung metode pencatatan sesuai standar yang telah disusun. Kegiatan ini berlangsung secara interaktif, di mana kader diberi kesempatan bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai kendala yang selama ini dihadapi dalam pengisian data kesehatan.
Dengan adanya Buku Bantu Kader, diharapkan proses pencatatan data kesehatan lansia menjadi lebih mudah, seragam, dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh Puskesmas dan instansi terkait. Buku ini juga memperkuat posisi kader sebagai perpanjangan tangan fasilitas layanan kesehatan di masyarakat, yang mampu mendeteksi dini perubahan kondisi kesehatan lansia dan melakukan rujukan tepat waktu.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan layanan kesehatan primer dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya kelompok lansia. Ke depan, FK UNNES berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui program pengabdian masyarakat yang berbasis kebutuhan lapangan dan mendorong kemandirian kader dalam menjalankan fungsinya secara profesional.




