Sebanyak 288 siswa SMA Negeri 4 Bojonegoro melakukan studi lapang ke Universitas Negeri Semarang (Unnes) terkait muatan lokal tata boga, Rabu (13/2). Rombongan dipimpin Kepala Sekolah Nurhayi MPd dan 16 guru pendamping diterima Kepala Bagian Pendidikan dan Evaluasi Mulyadi MM didampingi Kepala Bagian Kerjasama Supaat MPd, kasubbag Pendidikan dan Evaluasi Prini Hapsari MM, serta ketua jurusan Teknik Jasa dan Produksi Wahyuningsih MPd, Rabu (12/2) di Auditorium Kampus Sekaran.
Nurhayi menyampaikan keingintahuannya terhadap penerimaan mahasiswa baru Unnes secara langsung walau pun sudah mendapat informasi dari web Unnes.
Menanggapi penyampaian itu Mulyadi mengatakan, tahun 2014 ini Unnes menyediakan 6.340 kursi dalam penerimaan mahasiswa baru lewat tiga jalur yakni lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) , Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri.
“Jalur SNMPTN Unnes menerima mahasiswa baru sebanyak 55% yang didasarkan pada nilai rapor, hasil Ujian Nasional (UN), dan prestasi lainnya. SBMPTN menerima 30% didasarkan pada tes tertulis dan keterampilan, sedangkan seleksi mandiri menerima 15% juga didasarkan pada tes tertulis dan keterampilan,” kata Mulyadi.
Apakah di Unnes ada perlakukan khusus saat menerima mahasiswa baru antara siswa Jawa Tengah dengan siswa luar Jawa Tengah? Tanya Adik salah satu siswa itu. Selain Adik, siswa lain juga menanyakan tentang kepemilikan sertifikat, lintas jalur, dan beasiswa.
Mulyadi mengatakan mahasiswa Unnes itu multikultur artinya tidak ada perlakuan khusus dalam penerimaan mahasiswa baru. Terbukti mahasiswa Unnes tercatat dari berbagai daerah diantaranya Kalimantan, Sumatra, papua, bahkan luar negeri. Sedangkan sertifikat, bisa diperhitungkan minimal prestasi tingkat kabupaten.
Koordinator Bidikmisi Alamsyah MKom mengatakan, Unnes penerima mahasiswa Bidikmisi terbanyak se-Indonesia. 2013 kemarin Unnes menerima 1.850 mahasiswa. Total ada 5.500 mahasiswa bebas membayar ulang kuliah sampai lulus dan setiap bulan mendapat uang biaya hidup sebesar Rp 600 ribu. Sihono