Sebanyak 45 sinden mengikuti tahap audisi Sinden Idol 3 di Kampung Budaya Universitas Negeri Semarang (Unnes), kampus Sekaran, Gunungpati, Selasa (13/12). Dari tahap audisi ini, telah terpilih 10 sinden yang bakal melaju ke babak final pada Minggu (18/12) mendatang.
Ketua panitia Sinden Idol 3 Agus Nuryatin menjelaskan, audisi diikuti oleh peserta dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Kesepuluh sinden yang melaju ke babak final adalah Eka Prihatiningsih dari Sragen, Sri Sekar Rabulla (Jombang), Tri Utari (Ponorogo), Dita Intawati (Banyuwangi), Nugraha Pawestri (Semarang), dan Mambaul Khasanah (Trenggalek).
Setelah itu, Mayang Anjarsari dari Blora, Riris Kumalasari (Blora), Maya Yuanita (Kudus), dan Surati (Rembang). ”Kami berharap, siapa pun juaranya nantinya dapat menjadi teladan dan idola bagi sinden muda lainnya,” kata Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Unnes itu. Menurut dia, Sinden Idol secara strategis tidak hanya menjadi ajang pencarian sinden yang mumpuni secara keterampilan, namun juga secara perilaku dan penghayatan nilai budaya Jawa di tengah masyarakat.
Saat audisi, selain unjuk kebolehan menyinden, juri juga mengajak peserta berinteraksi. Juri memberikan pertanyaan kepada mereka terkait aktvitas yang mereka tekuni tersebut. Peserta audisi disyaratkan berusia 13-27 tahun. ”Aspek penilaian di antaranya perbendaharaan cengkok, pengetahuan irama, dan gending,” kata Widodo, salah satu juri.
Menurut wakil ketua panitia, Bintang Hanggoro Putro, sebelum menjalani sesi final pada Minggu malam, para finalis pada pagi hingga sore bakal mengikuti pelatihan. Bintang menjelaskan pelatihan merupakan rangkaian kegiatan Sinden Idol 3 untuk memberikan bekal pengetahuan dan tata sinden serta mempersiapkan peserta untuk tampil.
Sejumlah pemateri, selain memberikan bekal teknis terkait keterampilan menyinden, juga bakal melatih finalis untuk menghayati profesinya. ”Ya, mulai sikap dan cara berjalan, berbicara, hingga nembang ada aturannya. Ini bagian dari attitude sinden,” katanya.
Salah seorang finalis, Maya Yuanita, mengaku belajar sinden secara otodidak. Alumnus Seni Tari Unnes itu banyak belajar dari kelompok karawitan di Kota Semarang yang ia ikuti. Dari ajang ini, ia berharap muncul sinden muda berbakat yang mampu menarik minat generasi muda lainnya untuk ikut belajar.