Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Dr Fathur Rokhman MHum beraudiensi dengan Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia drg Arianti Anaya MKM didampingi Direktur Penyediaan Nakes dan Direktur Pendayagunaan Nakes, Jumat (22/4).
Audiensi ini bertujuan untuk mempersiapkan pembukaan program studi kedokteran UNNES pada waktu dekat ini.
Dalam kesempatan ini, Prof Fathur mengungkapkan UNNES bermaksud membuka prodi kedokteran untuk menghasilkan dokter unggul, handal dalam kedokteran digital.
Selain itu, UNNES juga akan menyiapkan dokter yang siap mengabdi di daerah 3 T/ DTPK: daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan.
Lanjut Prof Fathur, sehingga nantinya Dokter lulusan UNNES berkontribusi kepada pemerataan distribusi dokter di daerah DTPK yang saat ini sangat terbatas.
“Ini menjadi bagian penting UNNES sebagai Rumah Ilmu Pengembangan Peradaban yang mendukung pendirian pendidikan kedokteran dalam mengawal kualitas Pendidikan Kedokteran,” jelasnya.
Prof Fathur menambahkan, semua persiapan telah dilakukan UNNES, seperti mencari partner rumah sakit pendidikan, rumah sakit satelit, sumber daya manusia spesialis dan sebagainya. Pihaknya juga akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak.
“Intinya UNNES telah menyiapkan berbagai hal, tempat untuk Prodi Kedokteran, SDM seperti dan Dokter yang siap untuk mengajar,” jelasnya.
Dirjen Nakes drg Arianti Anaya menyambut baik dan siap memberikan rekomendasi kepada UNNES karena telah berkomitmen membuka prodi kedokteran dengan lulusannya siap ditempatkan di manapun di wilayah tanah air yang membutuhkan.
“Kementerian Kesehatan menyambut baik dan memberikan rekomendasi kepada UNNES untuk pembukaan prodi kedokteran,” jelasnya.
Hadir dalam kegiatan Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Zaenuri, S.E, M.Si,Akt, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Prof Dr S Martono MSi, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Prof Dr Tandiyo Rahayu MPd, Ketua Tim Task Force Studi Kelayakan Prodi Kedokteran Dr dr Mahalul Azam MKes dan besrta tim.