Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan Diskusi Ilmiah Terfokus (FGD) Tanggap Bencana dengan narasumber Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang (BASARNAS), yang dilaksanakan secara Daring, pada Selasa (9/2).
Kegiatan FGD Tanggap Bencana menghadirkan narasumber Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang (BASARNAS) Jawa Tengah Nur Yahya Ssos MA dan Kepala UPT Konservasi UNNES Prof Dr Ir Amin Retnoningsih MSi yang dimoderatori oleh Surahmat SPd MHum Staf Ahli Bidang Publikasi Keilmuan.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Zaenuri SE MSi Akt. Dalam sambutannya Prof Zaenuri menyampaikan kegiatan ini sejalan dengan implementasi visi misi UNNES menjadi Universtas berwawasan konservasi dan bereputasi Internasional.
Selain itu, Prof Zaenuri berharap kegiatan ini dapat bermanfaat dan segera diimplementasikan untuk masyarakat.
Sementara itu, Kepala KPP Jawa Tengah Nur Yahya Ssos MA memapaparkan Potensi Bencana di Jawa Tengah dan Peta Rawan Bencana. Dijelaskannya dari peta potensi bencana alam mulai dari banjir, tanah longsor, kekeringan, rob semua tersebar di wilayah Jateng.
Untuk itu, perlu adanya peran masayarakat untuk tanggap dengan potensi bencana alam yang ada di sekitarnya.
“Risiko dari bencana alam harus diminimalkan. Masyarakat pun harus tanggap dengan potensi bencana alam yang ada di sekitarnya,” tutur Nur Yahya.
Selain itu, Kepala KPP Jawa Tengah Nur Yahya Ssos MA meminta peran akademisi termasuk UNNES kerjasama untuk melakukan penelitian, kajian-kajian dalam pemetaan bencana sebagai data yang akan digunakan BASARNAS.
“Kami belum memiliki laboratorium penelitian, maka dari itu perlunya kersajama yang kolaboratif antara UNNES dan BASARNAS. Misalnya dalam penelitian memetakan wilayah atau kajian dalam peta rawan bencana,” tutur Nur Yahya.
Dalam kesempatan ini, dan Kepala UPT Konservasi UNNES Prof Dr Ir Amin Retnoningsih MSi memaparkan Peran UNNES dalam Mencegah dan Menghindari Resiko Bencana Khususnya Banjir dan Longsor.
Prof Amin menurutkan, UNNES konsisten memelihara lingkungan sebagai sebagai upaya mencegah dan menghindari resiko bencana khususnya banjir dan tanah longsor.
“Sudah 11 Tahun UNNES meneguhkan visi menjadi Universitas Berwawasan Konservasi. Dengan impelemntasi 3 pilar konservasi yakni nilai karakter, seni budaya, serta sumber daya alam dan lingkungan,” jelas Kepala UPT Konservasi UNNES.
Selain itu, Prof Amin menjelaskan UNNES memberikan peran dalam memelihara lingkungan dengan mempertahankan dan meningkatkan tata ruang terbuka hijau di lingkungan kampus, melakukan program konservasi air melalui embung, dan pembuatan biopori, serta melakukan penanaman pohon secara rutin setiap tahun oleh mahasiswa baru di dalam dan di luar kampus.
Beliau menambahkan, melalui UPT Konservasi, UNNES akan mendorong dunia pendidikan khususnya sekolah untuk berkontribusi dalam pencegahan bencana dan kerusakan lingkungan melalui penyelenggaran UNNES Green School Ranking.
Prof Amin juga menyampaikan, Mahasiswa juga berperan dalam menanggulangi bencana melalui UKM SAR, Mahapala, Menwa, dan Pramuka, pungkas Prof Amin.
Hadir dalam kegiatan, Wakil Rektor, Kepala Lembaga, Dekan, Direktur Pascasarjana, Kordinator Bagian, dan Mahasiswa.