Sekretaris Ditjen Kelembagaan Kemenristekdikti, Dr. Ir. Agus Indarjo, M.Phil, selaku Kuasa Menteri berpesan kepada anggota senat UNNES untuk senantiasa menjaga brotherhood dan selalu berada pada jalur achievement oriented. Brotherhood atau tali persaudaraan mengacu pada kerukunan dan harmoni di lingkungan internal maupun eksternal UNNES. Dua hal tersebut beliau sampaikan di Ruang Senat UNNES tanggal 24 Oktober 2018.
Analogi yang berlaku adalah Kementerian sebagai sebuah gedung besar apartemen sedangkan PTN adalah salah satu apartemen di gedung tersebut. Dengan demikian, Menristekdikti adalah orang tua dari seluruh PTN di Indonesia. Salah satu cara untuk menjaga amanah dari menteri adalah meracik harmoni di dalam universitas. Meracik harmoni menjadi salah satu tugas utama manajemen universitas.
Harmoni ini yang akan menjadi modal loncatan sosial dan prestasi. Indikator sosial dan indikator prestasi harus jelas. Inilah yang disebut dengan achievement oriented. UNNES harus mencari partner universitas yang memiliki budaya excellence. Setiap rupiah yang dianggarkan oleh pemerintah harus menjadi kegiatan yang berguna secara akademis dan berguna bagi masyarakat. Ujung dari inovasi adalah komersialisasi hasil penelitian yang bermanfaat untuk masyarakat. Kerja sama dengan industri adalah suatu keharusan untuk membantu produksi dan marketing produk inovasi secara efisien.
Setelah pidato tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan pemungutan suara sebagai bagian dari proses pemilihan Rektor UNNES periode 2018-2022. Dr. Agus Indarjo berpesan bahwa pemilihan Rektor adalah proses natural dan tidak perlu menimbulkan perpecahan.
Hasil peemungutan suara sesuai dengan urutan perolehan suara adalah sebagai berikut: Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum (89 Suara), Dr. Achmad Rifai RC (3 Suara), dan Dr. Martitah (3 Suara) dengan total suara 95 suara.