Masuk Prodi Non-kependidikan pun Bisa Jadi Guru

Pintu terbuka bagi mereka yang mengambil program studi non-kependidikan untuk menjadi guru. Cukup dengan menambah kuliah dua semester, mereka akan mendapatkan gelar sarjana pendidikan, di samping sarjana ilmu murni yang tersandang  lebih dahulu.

Betapa tidak, Universitas Negeri Semarang (Unnes) kini mengembangkan program gelar ganda untuk sejumlah program studi (prodi) ilmu murni. Selain untuk meningkatkan kualitas guru, program ini dimaksudkan untuk memenuhi tingginya kebutuhan tenaga pendidik.

“Tahun akademik 2010/2011 ini kami sudah melaksanakan program gelar ganda untuk Prodi Sastra Jawa. Sebagaimana kita ketahui, kebutuhan terhadap guru bidang studi tersebut  tinggi, sementara sarjana pendidikan bahasa Jawa jumlahnya hingga kini belum seberapa,” kata Pembantu Rektor Bidang Akademik Agus Wahyudin.

Menurut Agus, mereka yang telah lulus dari prodi murni kemudian cukup dengan mengambil sejumlah mata kuliah kependidikan. “Kira-kira bisa diselesaikan dalam tempo dua semester. Itu sudah termasuk praktik pengalaman lapangan (PPL),” katanya.

Dengan gelar ganda tersebut, lanjut dia, lulusan akan menyandang dua gelar sekaligus, sarjana ilmu murni dan sarjana pendidikan. “Ini sekaligus bisa menjadi model pengembangan, apakah pendidik yang berasal dari ilmu murni lebih baik atau tidak dibandingkan dengan mereka yang sejak awal memasuki prodi kependidikan,” katanya.

Meskipun demikian, dia menyatakan program tersebut hanya berlaku bagi yang berasal dari prodi ilmu murni di Unnes. “Kami memamng belum membuka kemungkinan ini dari alumni perguruan tinggi ain,” katanya.

Setelah berubah dari IKIP menjadi universitas, bahkan sebelum itu, Unnes tidak lagi hanya membuka prodi kependidikan tetapi juga menyelenggarakan prodi ilmu murni. Kini tak kurang dari 21 prodi ilmu dimiliki, termasuk Ilmu Hukum yang telah menjadi fakultas tersendiri.

“Meski demikian, dalam penerimaan mahasiswa baru, peminat prodi ilmu murni relatif lebih sedikit dibandingkan dengan prodi kependidikan. Mungkin belum semua lulusan tahu bahwa Unnes juga punya banyak prodi ilmu murni,” kata mantan Dekan Fakultas Ekonomi itu.

Agus tak menampik kenyataan bahwa kondisi tersebut berkait dengan pamor guru yang tengah naik daun, seiring dengan perbaikan kesejahteraan mereka melalui tunjangan sertifikasi. “Toh prodi ilmu murni seperti Akuntansi, Manajemen, dan Kesehatan Masyarakat selalu ramai pendaftar,” katanya.

Related Posts

46 Responses
  1. edi

    saya menyambut baik atas program tersebut akan tetapi menurut saya kalau semua jurusan di program gelar ganda, tentu akan menjadi kecemburuan sosial bagi mahasiswa kependidikan

  2. tsalis syaifuddin

    Kalau ilmu murni bisa dapat gelar S.Pd. dengan menambah kuliah kira-kira dua semester, tentu sebaliknya juga dong! Yang sarjana pendidikan (S.Pd) harus juga diberikan kesempatan untuk bisa dapat gelar Murni. Semisal seperti saya ini, calon S.Pd (Ekonomi dan Koperasi) harus bisa untuk Double Degree, dengan menambah teori ilmu murni untuk dapat gelar S.E.
    Seperti itu baru adil, tidak sebelah mata. Kalau hanya ilmu murni saja yang diberikan kesempatan, kelihatan sekali kalau itu hanya sekedar “tambahan proyek”. Seperti UM misalnya, dua-duanya (Kependidikan maupun non-kependidikan) bisa double degree. Saya mempunyai keyakinan bahwa para pimpinan pasti bisa mengambil kebijakan ini secara arif dan bijaksana. Tidak membuat opini publik semakin menjadi-jadi. Salam Sutera

  3. ce lan

    masih dibuka gak ya untuk program tersebut??
    Apakah jurusan S1 Tek. Informatika juga bisa mendaftar??
    dimana saya bisa mendaftar??
    Mohon informasinya….

  4. Megan dewanto

    Truly smart break trough, Makanya cepat cepat ganti baju universitas. Coba kalo masih pakai nama IKIP komoditi yang dijual kan hanya sarjana pendidikan saja.
    Bahaya lho kalau terus menerus di gerus krisis kurang percaya diri!!
    Untung ITB,IPB gak ikut ikutan ganti nama….. toh tetap reputable

  5. Gus

    Koq gitu ya…. duh, kasihan bagi yang bercita-cita tulus jadi guru, harus bersaing lagi dengan yang pelarian. huh…. kenapa ketidak adilan terus merajalela? Apakah Sarjana Pendidikan masih kurang??????
    Kapan pendidikan bisa maju, kalo menjadi guru, hanya sebagai pelarian belaka?
    Wallahu ‘a’lam ….

  6. rahma

    mohon info gelar gandanya dilengkapi dan diperjelas…kapan pendaftarannya, syaratnya apa aja,trus untuk yang alumni prodi murni boleh daftar nggak…
    trims.

  7. adya

    bagaimana untuk alumnus?
    apakah diperkenankan ikut program (SPd) 1 thn tsb?
    kapan program itu akan terlaksana untuk prodi sastra inngris?

  8. frista

    cita-cita kok plin plan
    kasihan tuh masih banyak pengangguran dari Sarjana Pendidikan
    makanya sebelum memilih jurusan harus mikir seribu kali jangan cuma nampang seneng jadi mahasiswa…

  9. Pak budi

    Saya sangat antusias dengan program ini.
    Mungkin hal ini efektif untuk peningkatan mutu guru di Indonesia.
    Apakah hanya prodi murni tertentu yang dapat ikut program tersebut?

  10. fitri

    wah ga adil dong buat mahasiswa pendidikan…jangan2 nantinya yang murni pada berburu jadi guru…klo gitu ga usa ada prodi kependidikan…murni aja semuanya…

  11. tika

    Selain untuk meningkatkan kualitas guru, program ini dimaksudkan untuk memenuhi tingginya kebutuhan tenaga pendidik.

    sy cm mau komen kata2 diatas saja.
    kenyataan dilapangan sepertinya ga begitu, termasuk saya dan teman2 sy, sarjana pendidikan UNNES malah ga jadi tenaga pendidik…
    terimakasih…

  12. Ariel bukanlah Eko Peterpan

    sy amat sngat tdk s7 sm s’X .ksihan bg mahasiswa yng mengambil jrusan pendidikan hrus bersaing dg mahasiswa yng mempunyai gelar dobel yg tntu sj pluang krjanya lbh besar. Kalau cr meningkatan mutu pendidikan sprti ini sy ykin tdk akan pernah berhasil . . .

  13. kalau prodi non kependidikan bisa dengan mudahnya jadi guru?? dengan menambah 2 semster?? kenapa unnes menerima sebagian besar mahsiswanya dari prodi pendidikan bukan prodi non kependidikan?? ibarat kata 1:3… *_*

  14. kalau untuk jurusan Ikor apakah juga ada program gelar ganda Pak Agus?
    Dan waktu PPA juga disampikan akan ada PPG untuk jurusan non kependidikan, kapankah mulai pelaksanaannya Pak?
    Terimakasih…..

  15. ingga nizar sandria

    saya sangat setuju..untuk jurusan ilmu keolahragaan,kapan dan sampai kapan program ini dilaksanakan???

  16. Dawa

    “Meski demikian, dalam penerimaan mahasiswa baru, peminat prodi ilmu murni relatif lebih sedikit dibandingkan dengan prodi kependidikan”.
    wahai para penentu kebijakan yang terhormat, mohon dianalisis lagi kalimat tersebut.!!!!
    sudah tersurat jelas bahwa prodi pendidikan lebih banyak peminatnya dibanding murni. itu artinya sesama lulusan dari prodi pendidikan saja sudah banyak saingan, ingin jadi seperti apa kalau dari prodi murni juga mendapat kesempatan menjadi tenaga pendidik???
    keputusan ini dibuat berdasarkan apa sih???
    latar belakangnya saja SANGAT tidak valid, “memenuhi tingginya kebutuhan tenaga pendidik”.
    HELLOOOOO…??????
    lihat pak, di luar sana masih banyak lulusan kependidikan yang tidak memiliki kesempatan menjadi tenaga pendidik.!!!!!!
    TERIMA KASIH…

  17. ma’f kog bisa si yg jurusan ilmu murni mendapat gelar S.Pd?? Apa nanti ngga menimbulkan kecemburuan sosial dari sarjana kependidikan asli?? IngatLAH kami yg memilih prodi kependidikan berharap mendapat peluang kerja di bidang kependidikan …
    Kalau seperti diatas sepertinya lahan kerja kami semakin sedikit.. terimakasih… Saya berfikir apakah kebijakan tsb tidak akan menimbulkan pro dan kontra atau unjukrasa…

  18. Sambung nyowo

    dari pndidikan yg komen bilang gk adil dsb. Sebaikny berkaca dahulu. Ini adalah bntuk pengembangan sbg upaya yg lebih baik dbidang pndidikan.
    Masalah yg non mlakukan pelarian ataupun nyerobot lahan krja dr jurusan pndidikan sy bilang TIDAK! Perlu anda ketahui pula,byk juga lulusan dr pndidikan yg bekerja tapi tidak menjadi guru.bukti nyata sahabat saya lulusan pndidikan b.inggris skrg bekerja disalah satu bank.bgmm kita menanggapi hal it?? Apakah orang2 dari jurusan ekonomi jg akan menyebut it sbuah ktidak adilan seperti yg anda luap2kan? Dimana seharusny untuk bekerja dibank org2 ekonomilah yg lbih pantas??
    Tolong jangan berfikir sempit,Semua it brhubungan dgn rejeki.hal it tentunya didasari usaha pribadi serta kehendak dari yg diatas.
    Intinya seseorang yg dianggap mampu dan mempunyai keahlian serta integritas untuk mengerjakan suatu pkrja’n dengan baik,mengapa tidak memanfaatkannya??
    Dan juga kita sebagai manusian dberi kebebasan memilih masa depan kita sndiri dengan tetap melihat kualitas dn kmampuan diri serta tidak melanggar norma/merugikan org lain dgn cara yg tidak benar.

    Tetap semangat,usaha dan sukses untuk kita semua!

  19. Dewi

    Syaratnya bagaimana ya??? apakah sekarang masih ada??? dan untuk prodi Geografi murni bisa mengikuti program tersebut???

  20. edi 2

    wah, yang kayak gini ne yang membuat lahan pekerjaan pendidik jadi semakin menyempit. Apakah ini yang disebut keadilan ? kata siapa kekurangan tenaga pendidik ? lihat aja lulusan unnes apakan semua udah bekerja ? mayoritas lulusan unnes adalah dari kependidikan, apakah mereka sudah mengamalkan ilmu mereka ? harusnya unnes memikirkan itu, memaksimalkan keluaran dari kependidikan untuk mendidik dulu, jangan langsung bisa dua semester mengikuti PPG langsung jadi guru gitu. ini menimbulkan kecemburuan dari kita yang lulus dari kependidikan dan belum mendapatkan pekerjaan di bidang pendidikan, padahal kita ingin sekali menajdi guru.

  21. Dheny Triyanto (@dheny_Theare)

    wah aku juga mau kalau bisa ditambah gitu,,,
    deni triyanto,S.Sos, S.Pd hahahahahaha
    gelar ganda euy

  22. Dimas Damar Adikrisna

    Kesimpulannya:
    1. Rejeki Tuhan yang mengatur.
    2. Kalau belum dapat kerjaan itu nasib, nasib bisa berubah kalau mau serius doa, niat, dengan usaha yang gigih.
    3. Mereka yang smart dan yg punya bekal keilmuan yg cukup pasti akan mengubah ancaman menjadi tantangan.
    4. Kesuksesan hanya akan diraih oleh mereka yang mempersiapkan diri, sesulit apapun kondisinya, bukan malah mengkambing hitamkan yang lain.

    Bangga menjadi alumnus UNNES..!!!

  23. khairi

    Lulusan yg bukan dari LPTK ketika menjadi guru maka tidak mempunyai kompetensi dalam mendidik, kasihan siswa yg di didik, sulit mencerna materi dari guru tersebut.

  24. Yo mari kita “berkompetensi”, mau non pendidik atau pendidikan! Guru tidak selamanya dari latar pendidikan saja tetapi siapa yang memilikih potensi dan kemampuan SDM. Sekolah Swasta banyak ko’ yg latar non pendidikan tetapi mereka suskses dalam mendidik siswa-siswi, bahkan ada yang jadi guru Teladan. Thankss

  25. araiva

    banyak sekali solusi buat sarjana ilmu murni yang ingin menjadi guru,padahal ada ribuan guru misatch yang bergelar s.pd dan dianggap ‘tdk layak’ mengajar..bgmn itu solusinya?

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy

Who we are

Our website address is: https://unnes.ac.id.

Comments

When visitors leave comments on the site we collect the data shown in the comments form, and also the visitor’s IP address and browser user agent string to help spam detection.

An anonymized string created from your email address (also called a hash) may be provided to the Gravatar service to see if you are using it. The Gravatar service privacy policy is available here: https://automattic.com/privacy/. After approval of your comment, your profile picture is visible to the public in the context of your comment.

Media

If you upload images to the website, you should avoid uploading images with embedded location data (EXIF GPS) included. Visitors to the website can download and extract any location data from images on the website.

Cookies

If you leave a comment on our site you may opt-in to saving your name, email address and website in cookies. These are for your convenience so that you do not have to fill in your details again when you leave another comment. These cookies will last for one year.

If you visit our login page, we will set a temporary cookie to determine if your browser accepts cookies. This cookie contains no personal data and is discarded when you close your browser.

When you log in, we will also set up several cookies to save your login information and your screen display choices. Login cookies last for two days, and screen options cookies last for a year. If you select “Remember Me”, your login will persist for two weeks. If you log out of your account, the login cookies will be removed.

If you edit or publish an article, an additional cookie will be saved in your browser. This cookie includes no personal data and simply indicates the post ID of the article you just edited. It expires after 1 day.

Embedded content from other websites

Articles on this site may include embedded content (e.g. videos, images, articles, etc.). Embedded content from other websites behaves in the exact same way as if the visitor has visited the other website.

These websites may collect data about you, use cookies, embed additional third-party tracking, and monitor your interaction with that embedded content, including tracking your interaction with the embedded content if you have an account and are logged in to that website.

Who we share your data with

If you request a password reset, your IP address will be included in the reset email.

How long we retain your data

If you leave a comment, the comment and its metadata are retained indefinitely. This is so we can recognize and approve any follow-up comments automatically instead of holding them in a moderation queue.

For users that register on our website (if any), we also store the personal information they provide in their user profile. All users can see, edit, or delete their personal information at any time (except they cannot change their username). Website administrators can also see and edit that information.

What rights you have over your data

If you have an account on this site, or have left comments, you can request to receive an exported file of the personal data we hold about you, including any data you have provided to us. You can also request that we erase any personal data we hold about you. This does not include any data we are obliged to keep for administrative, legal, or security purposes.

Where your data is sent

Visitor comments may be checked through an automated spam detection service.