Sarjana Pendidikan Sosiologi Antropologi kini berkesempatan mengikuti program Sarjana Mendidik di daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (SM3T). Kepastian ini diperoleh setelah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) memberikan pengumuman susulan mengenai peserta SM3T pada 26 Mei 2014.
Melalui surat bernomor 906/E4.1/2014 Dirjen Dikti mengumumkan bahwa program studi kependidikan yang dapat mengikuti program SM3T menjadi 23 prodi.
Dengan demikian, program studi itu antara lain Pendidikan Guru PAUD, Guru Sekolah Dasar, Luar Biasa, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Pendidikan IPA. Selain itu, Pendidikan IPS, Sejarah, Geografi, Seni (Drama, Tari, Musik, Rupa/Kerajinan), Ekonomi/Akutansi, Konseling, Jasmani, Teknik Mesin/Otomotif, Bangunan, Elektro/Elektronika, Tata Boga/Busana/Rias, dan Sosiologi Antropologi.
Melalui surat yang sama, penyelenggara SM3T juga mengumumkan bahwa persyaratan bagi calon peserta masih sama dengan persyaratan yang telah dipublikasikan sebelumnya.
Pendaftaran telah dibuka pada 21 Mei hingga 15 Juni 2014 mendatang. “Setelah calon peserta mendaftar, tahap berikutnya adalah pengumuman hasil seleksi administrasi dan pengumuman jadwal tes online (23 Juni), tes secara online (1-2 Juli), dan pengumuman hasil tes online (7 Juli 2014),” katanya.
Kepala Pusat Pengembangan PPG Unnes Ngabiyanto MSi berharap akan semakin banyak lulusan Unnes yang mendaftar untuk mengikuti program ini. Menurutnya alumni yang mengikuti program ini disamping mendapat pengalaman yang luar biasa di daerah pengabdian, hal ini juga menjadi akses yang paling pasti untuk mengikuti program PPG yang menjadi kewajiban sebelum menjadi guru.
“Mereka yang memiliki jiwa mendidik yaa masuklah, lagi pula jalur disini lebih sedikit saingan karena SM3T itu hanya yang pendidikan, di PPG nanti kalian harus bersaing dengan yang non pendidikan juga,” harapnya.
mengapa penyebutannya kewarganegaraan, setahu saya bukankah secara resmi kalo dikurikulum 2013 adalah PPKn, mohon dengan sangat agar kata “Pendidikan Pancasila” jangan dihilangkan, kita jangan sampai enggan untuk menyebutkan “pancasila”.
Jangan sampai pancasila tidak diakui oleh bangsanya sendiri. terimakasih.