Pusat pengembangan KKN Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan Sekolah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendampingan dan optimalisasi program KKN dan UNNES GIAT yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa UNNES, Selasa hingga Rabu (28-29/6).
Kepala pusat pengembangan KKN UNNES Edi Kurniawan SPd MPd, dalam laporan kegiatan menyampaikan bahwa kelulusan sekolah DPL ini akan menjadi syarat bagi bapak ibu dosen yang ingin menjadi DPL dalam program KKN Unnes GIAT 2 dan 3 yang akan dilaksanakan pada tahun ini.
Dosen Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial tersebut juga menjelaskan bahwa kegiatan dilaksanakan selama dua hari pada 28 dan 29 Juni 2022, pelaksanaan hari pertama adalah paparan materi di Gedung C7 lantai 3, sedangkan pada hari kedua peserta melakukan studi lapangan di Desa Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.
Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM) UNNES Prof Dr Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti MSi dalam sambutannya menyampaikan, bahwa peran DPL sangat penting dalam mendampingi kegiatan KKN dan UNNES GIAT. Menurutnya, DPL harus dapat mendampingi mulai sikap karakter mahasiswa, program yang sesuai kebutuhan, dan menjamin luaran sesuai yang ditetapkan.
Hadir sebagai pemateri pertama Dr Ir Ambar Kusumandari M E S yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dalam paparannya Dr Ambar menyampaikan saat ini UGM bisa menjadi kampus besar di Indonesia salah satu yang menjadi core nya adalah serius dalam hal pengabdian, terutama dalam kegiatan KKN.
“Setiap tahun UGM menerjunkan mahasiswa KKN hampir ke seluruh provinsi di Indonesia, Ketika kegiatan KKN tersebut berdampak positif pada masyarakat otomatis nama Lembaga juga akan terangkat. Salah satu faktor penting dalam pelaksanan KKN adalah peran DPL,” ungkapnya.
DPL, imbuhnya, dikatakan sukses jika bisa menjalankan peran sebagai organisator, fasilitator, innovator, teladan, evaluator, pemandu, pencipta dan melayani atau mengabdi.
Pemateri kedua ialah Amin Susiatmojo SPt MSc dari Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM.
Ia menekankan pentingnya peran DPL dalam membangun kolaborasi dan pengembangan program kerja KKN. Dalam merancang program kerja harus didasari pada potensi, permasalahan dan keinginan pengembangan yang diperlukan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan.
Pada hari kedua peserta yang berjumlah 150 dosen perwakilan dari semua fakultas diajak untuk studi lapangan bagaimana menemukan permasalahan, memetakan potensi dan keinginan masyarakat, kemudian merancang kegiatan/program kerja yang sesuai. Terlihat peserta sangat antusias dalam mencari data secara berkelompok dan didampingi oleh perangkat Desa Rowoboni, mendiskusikan bersama dan memaparkan hasil kerja mereka di depan pemateri.