Penguasaan sains dan teknologi merupakan salah satu kunci untuk merintis kehidupan yang lebih terbuka dan modern.
Demikian dikatakan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Republik Indonesia Bidang Pendidikan Musliar Kasim saat memberi arahan pada pembukaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional (Pimnas) XXV 2012, Selasa (10/7), di halaman Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sebagaimana dilaporkan Sri Atmojo Putro selaku ketua panitia, Pimnas diikuti 1.426 mahasiswa yang terbagi dalam 400 tim program kreativitas mahasiswa. Mereka berasal dari 95 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia.
“Kreativitas dan semangat inovasi merupakan peran besar untuk mendorong daya saing bangsa dalam pertarungan global. Sebagaimana dikatakan dalam banyak perdebatan, siapa pun yang ingin menguasai dunia harus mampu menguasai sains dan teknologi,” kata Wamen.
Wamen Dikbud juga mengemukakan, dua hal itu (sains dan teknologi) merupakan penentu dalam kompetisi global. Karena itu, bagi bangsa yang terus membangun tidak ada pilihan lain kecuali mengembangkan dan mentransformasikan ilmu dan teknologi.
“Kreativitas anak-anak negeri ini harus kita kembangkan sejak dini dan harus diberi ruang supaya mampu lebih kreatif dan inovatif sehingga pikiran-pikiran bersih mengalir menjadi sebuah karya inovasi yang terus berkembang,” katanya.
Pada bagian lain Rektor UMY HM Dasron Hamid mengemukakan, tema kemandirian dalam Pimnas XXV sengaja dipilih untuk memacu semangat generasi muda bangsa Indonesia sebagai aktor masa depan untuk dapat membangun Indonesia agar dapat setara dengan negara-negara maju. “Karakter mandiri haruslah tumbuh dan menjadi way of life generasi muda kita, dalam hal ini adalah mahasiswa,” katanya.
PIMNas yang telah berusia seperempat abad ini, kata Rektor UMY, diharapkan dapat menumbuhkan, mendorong, dan mengakselerasikan terciptanya iklim inovasi di kalangan mahasiswa. “Dengan begitu mampu melahirkan karya-karya pemikiran yang inovatif dan berkelanjutan sebagai upaya untuk memperkukuh karakter dan kemandirian bangsa Indonesia dengan tetap menjunjung tinggi budaya, norma, dan kearifan bangsa kita,” katanya.