Rektor Universitas negeri Semarang (Unnes) Prof Sudijono Sastroatmodjo menyatakan prihatin atas maraknya praktik jual beli atlet yang selama ini kerap mewarnai Pekan Olahraga Nasional (PON).
Rektor mengemukakan hal itu seusai menandatangani naskah kerja sama (MoU) dengan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Tengah HM Soediro Atmo Prawiro, Jumat (1/4), di gedung rektorat Kampus Sekaran.
Kerja sama meliputi bidang program pengembangan sumber daya manusia (SDM), program pengembangan dan pemasyarakatan potensi keolahragaan, program pengkajian dan penelitian bidang olahraga, dan kegiatan lain dalam bidang keolahragaan yang dianggap perlu dan menguntungkan kedua pihak.
“Jual beli atlet tersebut mencederai semangat PON yang telah dibangun pendahulu kita. Kasihan juga yang telah membina atlet sejak dini,” kata Prof Sudijono.
Berkait dengan itu, dia menyilakan KONI memakai sarana dan prasarana oleh raga di Unnes. “Srana ini berasal dari uang rakyat, maka harus dipakai sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. Bagi saya, fasilitas itu lebih baik dipakai lalu rusak daripada tidak dipakai toh akhirnya rusak juga. Kami sangat terbuka dengan kerja sama ini sepanjang penggunaanya diatur menyesuaikan waktu kegiatan perkulihahan kami,” kata Rektor.
Dia mengatakan, demi membela nama Jateng, Unnes siap memberikan rekomendasi bagi atlet yang akan berlaga, baik itu dosen maupun mahasiswa yang akan turun pada PON 2012 di Riau.
Ketua Umum KONI Soediro Atmo Prawiro mengatakan, sudah lama pihaknya menggunakan sarana dan prasarana yang dimiliki Unnes. “Namun baru kali ini kami menegaskan bentuk kerja sama sebagai sebuah payung hukum melalui MoU,’’ katanya.
Dikatakan pula, Unnes sangat besar artinya bagi program-program KONI, baik SDM maupun sarana antara lain seperti bola voli pantai dan hall atletik di Unnes digunakan untuk berlatih persiapan PON.