Universitas Negeri Semarang mengukuhkan statusnya sebagai universitas bereputasi internasional melalui keterlibatannya pada Japan-Indonesia Rectors’ Conference yang kelima. Konferensi ini adalah konferensi bilateral dalam bidang pendidikan tinggi untuk memperkuat kerja sama antara universitas-universitas di Jepang dan Indonesia. Kali ini konferensi ini diadakan di Hiroshima Jepang pada tanggal 10-11 Oktober 2019. Tema yang diusung kali ini pada konferensi bilateral ini adalah kolaborasi dalam bidang penelitian dan pendidikan untuk mewujudkan masyarakat yang dama dan berkelanjutan.
Sejumlah 70 perwakilan dari universitas Jepang dan 82 perwakilan dari universitas di Indonesia menghadiri perhelatan bergengsi ini. Peserta konferensi ini adalah Rektor dan Wakil Rektor yang akan membahas secara mendalam tiga topik penting. Topik-topik tersebut adalah kolaborasi pendidikan, kolaborasi penelitian dan kolaborasi Triple Helix dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam konferensi ini, Rektor UNNES Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. menyajikan ide mengenai membangun kampus yang berwawasan konservasi dalam memperkuat masyarakat multikultural melalui prinsip kepemimpinan bertumbuh. Penguatan pada masyarakat multikultural sangat relevan dengan tema konferensi yang mengusung tema penguatan masyarakat yang damai dan berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ismunandar menyampaikan sambutan yang kuat tentang potensi Indonesia untuk menjadi negara dengan ekonomi ke-empat terbesar pada tahun 2030. Untuk menjadikan prediksi ini menjadi kenyataan dibutuhkan usaha yang besar dalam memacu perkembangan inovasi di lingkungan perguruan tinggi. Salah satu usaha yang dibutuhkan adalah bekerjasama dengan universitas mitra yang bereputasi internasional.
Konferensi ini juga menghadirkan mantan Perdana Menteri Jepang, Yasuo Fukuda yang sekarang menjadi Ketua Asosiasi Jepang Indonesia. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Indonesia adalah salah satu mitra paling strategis yang dimiliki Jepang. Perlu ada kerja sama eksklusif yang terwujud dari kerja sama ini. Hasil dari konferensi ini akan diwujudkan dalam Joint Statement antara perwakilan Jepang dan Indonesia.